On Progres : Pengerjaan proyek trtoar di Jalan dr. Soetomo menyentuh 20 persen.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Proyek revitalisasi pedestrian di kawasan Jalan dr Soetomo Kota Madiun terus dikebut. Saat ini pedestrian yang dibangun sepanjang 800 meter itu progresnya telah mencapai 15-20 persen.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, percepatan terus dilakukan untuk mengantisipasi penghentian sementara pekerjaan fisik saat hari raya Idul Fitri nanti.
“Secara progres untuk pembangunan trtoar sisi barat itu sekitar 15-20 persen,” katanya, Jum’at (24/3).
Thariq menyebut, untuk pembangunan pedestrian sisi barat itu, melanjutkan proyek yang sebelumnya ada. Yakni dimulai dari simpang tiga jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Jawa. Saat ini, lanjutnya, pembongkaran trotoar lama hingga perbaikan saluran dan pembuatan bak kontrol telah menyentuh depan RSUD dr Soedono.
“Lebar trotoar rata-rata 3,5 meter. Dengan ketinggian dari permukaan aspal sekitar 25-30 sentimeter,” tambahnya.
Konsep dan material pedestrian tak jauh beda dengan trotoar pedestrian yang telah dibangun sebelumnya di lokasi lain. Lantai trotoar berbahan granit agar lebih kuat dan tidak licin. Pun, ramah disabilitas dan lansia. Pekerjaan diperkirakan selesai Juli mendatang.
‘’Selain penyesuaian kawasan, kondisi trotoar lama tidak layak untuk pejalan kaki atau banyak titik kerusakan,” pungkasnya. (*)
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pedestrian di tengah Kota Madiun tahun ini akan tersambung. Ini setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mulai mengerjakan pembangunan trotoar di Jalan dr. Soetomo sisi barat. Konsep pembangunannya sama seperti pedestrian yang dibangun di sepanjang Jalan Panglima Sudirman (Pangsud) depan Pasar Besar Madiun (PBM).
Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, saat ini prosesnya mulai dilakukan pembongkaran trotoar lama. Pekerjaan trotoar, nantinya dimulai dari simpang tiga Jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Jawa.
“Ini pekerjaannya yang sisi barat dulu, dari pertigaan Jalan Pangsud sampai Jalan Jawa. Jadi nanti trotoar itu nyambung dengan trotoar yang ada di Pahlawan Street Center (PSC),” ujarnya, Rabu (8/3).
Dimulai : DPUPR memulai pembangunan trtoar di Jalan dr. Soetomo sisi barat.
Rencananya, pembangunan trotoar tersebut sepanjang 800 meter. Lebar mencapai 3,5 meter dengan tinggi 25-30 sentimeter dari permukaan jalan dengan anggaran sekitar Rp3,5 miliar.
“Target selesai dalam lima bulan, tapi kita upayakan Juli sudah selesai,” tambahnya.
Thariq menegaskan selain sudah masuk dalam perencanaan, kondisi trotoar di Jalan dr Seotomo butuh perbaikan. Rencana itu pun telah melalui sejumlah kajian dari berbagai aspek yang mengacu penataan kota berbasis Wahana Tata Nugraha. Lebar badan jalan yang trotoarnya ditata diklaim masih layak. Alias tidak mereduksi volume jalan. (*)
Dipermak : DPUPR akan memermak trtoar di kawasan Masjid Kuncen.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun tahun ini akan memermak trotoar di kawasan Masjid Kuno Kuncen. Bangunan yang ada akan direvitalisasi menjadi jalur pedestrian.
Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, konsep pembangunannya tidak jauh berbeda dengan pedestrian yang sudah ada saat ini. Hanya saja, akan ada sentuhan religi mengingat salah satu masjid bersejarah di Kota Madiun ini tengah dipercantik dengan pembangunan menara.
“Saat ini masih proses lelang, diperkirakan akhir Maret nanti sudah tanda tangan kontrak. Target pengerjaanya lima bulan (Agustus.red), tapi kita upayakan Juli sudah selesai,” ujarnya, Selasa (7/3).
Thariq menjelaskan, pedestrian dibangun di jalan sisi timur dan selatan masjid. Hanya saja lebarnya tidak sama. Di jalan sisi timur lebarnya 2,5 meter. Sedangkan sisi selatan hanya 1,2 meter.
Adapun panjang total 900 meter. Untuk ketinggian trotoar rata-rata 25 sentimeter dari permukaan aspal. Lantai trotoar menggunakan material granit. Pun, dilengkapi bak kontrol untuk memaksimalkan sistem drainase kawasan atau mengantisipasi genangan air. Untuk merealisasikan proyek tersebut, pemkot menyediakan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar di APBD 2023. (*)
Indah : DPUPR akan membangun ruang VIP di dalam kereta mirip Shinkansen di kawasan BCC.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemkot Madiun tidak berhentinya berbenah. Kali ini pusat kuliner di dalam gerbong kereta Jalan Bogowonto, kembali dipercantik. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) akan membangun kereta mirip kereta cepat Shinkansen yang ada di Sumber Wangi sekaligus sebagai gapura di kawasan Bogowonto Culinary Center (BCC) yang mengarah ke Jalan Kutai.
Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, kereta tersebut dibangun untuk ruang VIP. Pun nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk ruang rapat maupun pertemuan.
“Itu bangunannya permanen. Intinya dibikin kereta di atas. Jadi gapuranya ya include dengan itu,” ujarnya, Senin (6/3).
On Proses : Pembuatan ruang VIP di kawasan BCC masih dalam proses.
Saat ini kata Thariq, masih dalam proses review perencanaan. Kemungkinan dua minggu lagi bisa dimulai pengerjaannya dan Agustus nanti diharapkan tuntas dikerjakan. Pun untuk merealisasikan itu, Pemkot Madiun menganggarkan sekitar Rp2 miliar.
Adapun kereta yang akan dibangun itu tingginya sekitar 5 meter dari aspal. Kemudian lebarnya 3,5 meter dengan panjang 18 meter.
“Kita harus sharing juga dengan INKA, karena yang mengetahui soal perkeretaapian,” pungkasnya. (*)
Diukur : Petugas melakukan pengukuran di lokasi pembangunan Pondok Lansia.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan Pondok Lansia Kota Madiun kini mulai berproses. Tahap awal, petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan pengukuran lokasi pembangunan, di seputar kawasan lapak Bumi Semendung, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo.
Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Kota Madiun, Sulistya Pambudi mengatakan, pengukuran itu dilakukan untuk menentukan ketinggian pengurugan. Pun ditargetkan tuntas minggu ini.
“Insya allah kalau tidak ada kendala, minggu depan kita jadwalkan pengurugan dengan luasan 13 ribu meter persegi,” ujarnya, Selasa (28/2).
Uut sapaan Sulistya Pambudi menyatakan, setelah tahapan itu tuntas, DPUPR akan melakukan rapat teknis untuk menentukan titik atau patokan sebelum dilakukan pembangunan. Setelah disepakati, baru dilakukan stripping dan pengukuran ulang untuk menentukan volume.
Fokus : Pengukuran ditargetkan tuntas minggu ini untuk menghitung ketinggian volume pengurugan lahan yang akan dibangun Pondok Lansia.
“Ketinggian urugan sekitar 0,7 meter, tapi itu nanti bisa berubah lagi,” tambahnya.
Ia menegaskan, proses pengurugan belasan ribu meter persegi itu nantinya ditargetkan selesai dalam waktu 2-3 bulan. Ini mengingat proyek pembangunan pondok lansia itu dimulai awal Maret dan ditargetkan tuntas Oktober mendatang.
“Itu nanti kan tergantung urug yang tersedia juga. Sesuai kontrak itu sebetulnya November pembangunan pondoknya selesai, tapi target kita Oktober mudah-mudahan bisa selesai,” ucapnya.
Uut menjelaskan, di lokasi itu akan ada dua unit pondok lansia masing-masing dibangun satu lantai. Setidaknya dua unit pondok itu bisa menampung sekitar 80-an lansia. Pembangunan pondok lansia itu tahun ini dianggarkan sekitar Rp9,4 Miliar. Belum termasuk pembangunan masjid.
“Untuk masjidnya belum termasuk, nanti dianggarkan terpisah,” pungkasnya. (*)
Estetik: DPUPR tahun ini akan membangun lapak permanen bagi UMKM.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun kembali menata tenda UMKM di Kawasan Pahlawan Religi Center (PRC). Artinya pelapak yang menempati lokasi itu tidak lagi menggunakan tenda, melainkan akan dibuatkan tempat lapak permanen.
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Sulistya Pambudi mengatakan, kemungkinan minggu depan sudah dikirim ke unit layanan pengadaan (ULP) untuk dilelang.
“Ya paling sebulan setelah itu bisa dimulai pengerjaan,’’ katanya, Kamis (23/2).
Lelang : Minggu depan proyek tersebut masuk lelang.
Uut, sapaannya, menyebut desain lapak untuk kawasan PRC tersebut juga berciri timur tengah. Hal itu sengaja agar setema dengan kawasan mushola Ka’bah. Seperti penataan tenda saat ini, pembangunan lapak permanen tersebut nantinya juga ada di kanan dan kiri musala Ka’bah.
Jumlahnya sementara ada 20 lapak. Namun jumlah itu masih bisa berubah. Uut menyebut desain masih sedikit ada perubahan. Untuk anggaran pembangunannya sekitar Rp3 miliar.
‘’Kemarin masih ada sedikit perubahan desainnya. Ini masih kita hitung lagi jumlahnya. Tapi paling tidak ada sepuluh di kanan dan kiri. Dimungkinkan ada penambahan,’’ tuturnya.
Seperti diketahui, Walikota Madiun, Maidi berencana memberikan fasilitas kepada pedagang di kawasan PRC. Ide itu semakin mengemuka usai walikota melaksanakan umrah beberapa waktu lalu. Di sana walikota mendapati ada penataan lapak umkm di kawasan wisata. Karenanya, Maidi ingin menerapkannya di Kota Pendekar.
‘’Selain di kawasan PRC, kita juga tengah mengerjakan rehab untuk kawasan Pahlawan Bisnis Center (PBC),’’ pungkasnya. (*)
Ditambal : Petugas DPUPR melakukan penambalan jalan berlubang yang menjadi keluhan warga.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun merespon keluhan masyarakat terkait adanya jalan berlubang yang menjadi coverage area Kota Madiun. Setidaknya ada 120 jalan berlubang di sepanjang jalan protokol yang saat ini masih dalam proses penambalan.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, 120 titik jalan berlubang itu di antaranya di Jalan Mastrip, Jalan Abdurrahman Saleh maupun di Jalan Gajah Mada. Sebelum dilakukan penambalan, petugas DPUPR melakukan identifikasi. Kemudian ditandai, baru dilakukan penambalan.
Ditandai : Jalan berlubang di Kota Madiun ditandai terlebih dahulu sebelum dilakukan penambalan.
“Intinya ini demi keamanan pengguna jalan, karena kalau berlubang takutnya ada yang jatuh,” ujarnya, Rabu (22/2).
Penambalan ini kata Thariq masuk dalam pemeliharaan rutin jalan. Pun untuk penambalan itu dianggarkan sekitar Rp70 juta dari APBD 2023.
“Kita targetkan sebelum lebaran itu tidak ada jalan berlubang,” tambahnya.
Setidaknya, DPUPR memiliki 22 orang petugas yang masuk dalam tim pemeliharaan jalan. Mereka dibagi beberapa tugas, di antaranya melakukan inspeksi dan survei jalan, penambalan jalan maupun pemeliharaan lain seperti pembersihan bahu jalan.
Sigap : Penambalan jalan berlubang ditargetkan segera tuntas demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Disatu sisi ia juga mengharapkan partisipasi masyarakat, ketika mengetahui keberadaan lubang-lubang jalan agar disampaikan ke DPUPR untuk segera ditindaklanjuti. Yang menjadi skala prioritas untuk dilakukan penambalan, kata Thariq, diutamakan di jalan protokol terlebih dahulu.
“Prioritas kita di jalan protokol dulu sepanjang jalan kota, toh nanti ke jalan lingkungan juga. Kita upayakan semaksimal mungkin lah untuk melayani masyarakat,” pungkasnya. (*)
Dipermak : Kawasan PBC Kota Madiun tahun ini kembali akan dipercantik.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun tahun ini kembali akan memermak kawasan Pahlawan Business Center (PBC) di seputar lapangan Pelti, Jalan Jawa. Lokasi itu nantinya akan dikonsep lebih bagus karena digadang-gadang menjadi windowdisplay Jawa Timur bagian barat.
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Sulistya Pambudi mengatakan, surat perintah mulai kerja (SPMK-nya) per 14 Februari lalu. Pun saat ini masih berproses. Kemungkinan, proyek tersebut dikerjakan dalam waktu lima bulan.
“‘Insya Allah Juli selesai,” ujarnya, Rabu (22/2).
Menurut Uut, sapaat akrab Sulistya Pambudi, kawasan PBC itu setidaknya menyedot anggaran sekitar Rp4,7 miliar dari APBD 2023. Konsepnya, atapnya berbahan membran yang memiliki ketahanan baik serta tampilan unik. Pun akan ditambah atau diperluas ke sisi barat.
“Jadi butuh waktu untuk produksi, kemudian pengiriman hingga pemasangan atap membran kemungkinan memakan waktu cukup lama. Sebab, materialnya harus didatangkan dari Bekasi, Jawa Barat,” tambahnya.
Proyek tersebut, kata Uut, merupakan penyempurnaan kawasan yang telah dibangun tahun lalu. Sesuai arahan Walikota, Maidi, fasilitas umum tersebut memiliki potensi besar dalam pengembangan kawasan Pahlawan Street Center (PSC). (*)
Sejumlah pekerja tengah membuat jalur untuk menanam kabel sistem ducting.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Penertiban kabel utilitas udara di Kota Madiun hingga saat ini terus berlanjut. Tidak hanya di tengan kota, kini mulai menyasar di pinggiran kota, seperti halnya di Jalan Slamet Riyadi.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat menggali sebagian aspal di ruas jalan tersebut. Ini dilakukan karena kabel udara akan ditanam di bawah tanah dengan sistem ducting agar tidak terkesan semrawut.
“Yang jelas program penataan kota ini akan terus kita lakukan biar kota ini indah, kabelnya tidak semrawut. Ya kita terapkan sistem ducting,” ujar Kepala Bidang Bina Marga DPUPR, Thariq Megah, Senin (20/2).
Dikebut : Penanaman kabel sistem ducting ini dilakukan untuk menjaga estetika kota.
Menurut dia, keberadaan tiang dan kabel semrawut tidak linier dengan program pemkot dalam mempercantik wajah kota. Sehingga, pemindahan mendesak dilakukan. Pun, sejatinya telah disepakati bersama Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).
“Kami minta kesediaan dan dukungan dari provider, agar proses ini cepat selesai,” tambahnya.
Sementara, Jhon Jeffri, project manager rekanan yang menggarap ducting ini menambahkan, bakal menggali jalan sepanjang 30 kilometer di 33 ruas jalan Kota Madiun. Galian tersebut sebagai wadah instalasi kabel utilitas udara. Ia menargetkan, pekerjaan tersebut tuntas dalam waktu enam bulan kedepan.
‘’Sementara kami targetkan menggali sepanjang 100 hingga 150 meter dulu per hari,’’ pungkasnya. (*)
Revitalisasi : DPUPR Kota Madiun akan melakukan revitalisasi di pedestarian Jalan dr. Soetomo.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun tahun ini Kembali melanjutkan pembangunan proyek pedestrian. Kali ini berada di Jalan dr. Soetomo sisi barat, tepatnya mulai simpang tiga Jalan Panglima Sudirman hingga ke Jalan Jawa.
Proyek tersebut awal Februari ini sudah masuk tender. Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, pedestrian yang akan dibangun di lokasi itu kurang lebih sepanjang 800 meter. Lebarnya bervariasi rata-rata 3,5 meter.
Kemudian tinggi pedestrian dari permukaan badan jalan sekitar 25-30 sentimeter. Thariq menyebutm konsep serta material kurang lebih sama dengan trotoar yang sudah dibangun sebelumnya.
“Kami jadwalkan akhir Februari ini sudah ada tanda tangan kontrak dengan rekanan pemenang tender,” ujarnya, Minggu (12/2).
Saat ini, lanjut Thariq, lelang pekerjaan konstruksi bangunan pelengkap Jalan dr Soetomo itu masuk tahap pengumuman pascakualifikasi. Pagu anggarannya sekitar Rp3,5 miliar. Rencananya, pembangunan fisik tersebut mulai dikerjakan awal Maret. Thariq menyebutkan, pekerjaan pedestrian tersebut diperkirakan selesai dalam lima bulan. Artinya, Juli mendatang ditargetkan tuntas dikerjakan.
“Untuk sementara revitalisasi trotoar tahun ini hanya disitu saja,” tambahnya.
Menurut Thariq, revitalisasi pedestrian itu sangat urgen mengingat kondisi trotoar yang ada saat ini butuh perbaikan agar layak untuk pejalan kaki. Seperti yang sudah dibangun sebelumnya, pedestrian baru nanti juga ramah disabilitas dan lansia. (*)
Menumpuk : Alat berat milik DPUPR diterjunkan untuk mengangkat sampah yang menyangkut di jembatan Bok Malang.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bersama petugas BPBD melakukan pembersihan sampah yang menumpuk di Kali Piring, Kelurahan Pilangbango, Rabu (18/1). Kegiatan itu dilakukan untuk mengatasi persoalan banjir.
“Kita siapkan dump truk sama alat berat excavator untuk membersihkan sampah yang menyangkut di jembatan Bok Malang,” kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR, Suyanto.
Ia menyatakan, sampah-sampah yang menyangkut di jembatan pun cukup banyak. Mayoritas bambrongan bambu, pohon pisang yang hanyut maupun sampah plastik. Sampah-sampah tersebut selanjutnya dibuang ke TPA Winongo.
Dipantau : Kabid PSDA DPUPR Kota Madiun, Suyanto memantau langsung proses pembersihan sampah di Kali Piring.
“Kita targetkan pembersihan ini sehari tuntas,” ujarnya.
Setidaknya ada 15 personel DPUPR yang dikerahkan untuk membantu petugas BPBD. Apalagi debit air di Kali Piring sempat mengalami peningkatan pada Selasa malam (17/1). Jika sampah yang menumpuk itu tidak segera dibersihkan, dikhawatirkan akan menyumbat aliran air sehingga bisa meluber ke jalan raya maupun ke pemukiman warga.
“Saya menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai sebab jika menyumbat alira air, bisa mengakibatkan banjir,” ungkapnya.
Suyanto menegaskan, pembersihan sampah di Kali Piring rutin dilakukan petugas, apalagi saat debit air meningkat. Sampah-sampah tersebut bukan hanya berasal dari kota, melainkan sampah yang hanyut terbawa derasnya air dari wilayah hulu sungai. (*)
Mulus : Kondisi jalan di Kota Madiun setelah dilakukan pengaspalan ulang atau perbaikan berkala oleh DPUPR.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun tahun ini kembali melakukan pemeliharaan berkala empat paket jalan. Total jalan yang diperbaiki sepanjang 10.978 kilometer dengan total anggaran sekitar Rp13,5 miliar. “Rata-rata anggarannya per paket Rp3 miliar lebih,” kata Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Thariq Megah, Jum’at (13/1).
Tahap perencanaan kata Thariq saat ini sudah tuntas. Kemungkinan pekan depan dokumen tersebut akan dikirim ke unit layanan pengadaan (ULP) di bagian Administrasi Pembangunan (Adbang) sekretariat daerah Kota Madiun untuk dilakukan persiapan lelang. Setelah dilakukan pengkajian ulang oleh Adbang dan dokumen dinyatakan lengkap, baru dapat dilakukan pelelangan.
“Target kita akhir Februari selesai lelang sehingga bisa segera dimulai pengerjaannya,” ujarnya.
Thariq menegaskan, yang nantinya akan dilakukan pengaspalan ulang, rencananya jalan yang kondisinya rusak ringan. Salah satunya mengalami retak, kemudian dilapisi ulang kembali. Pemeliharaan berkala berupa pengaspalan ulang itu dilakukan selain menjaga kondisi jalan agar tetap baik, juga sekaligus meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan.
Baik : Jalan di kota Madiun nyaris tak ada yang berlubang.
“Jadi pemeliharaan jalan itu kami lakukan terus menerus. Di awal tahun ada, di akhir tahun pun ada,” tambahnya.
Seperti diketahui, pemeliharaan berkala jalan paket I sepanjang 2,432 km dengan anggaran Rp3,2 miliar. Meliputi ruas PG. Kanigoro, Tanjung Manis, Tumpak Manis, Pondok Manis, Sanggar Manis, Taman Praja, Tilam Sari, Moch Noer, serta Jalan Tanjung Raya. Kemudian Paket 2 sepanjang 2.537 km dengan anggaran Rp3,3 miliar. Pengerjaannya meliputi ruas Jalan Merak Barat, Jenggolo, Jalan Timur Lapangan (Winongo), Merak Selatan, Gajah Mada dan Jalan Mojopahit.
Berikutnya paket 3 sepanjang 3.751 km dengan anggaran Rp3,4 miliar meliputi ruas Jalan Tawang Arum, Tawang Mulyo, Sri Cempaka, Raden Patah Timur dan Barat, Pilang Karsa, Telasih, Mawar. Selanjutnya Jalan Pudah, Kemuning Gang IV, TGP, Hargo Mulyo, Bina Mulya, Utama Mulya, Andika Bakti, Sri Katon, TK Al Irsyad, gang cempaka serta Jalan Tawang Krida.
Kemudian pemeliharaan berkala jalan paket 4 sepanjang 2.258 km dengan anggaran Rp3,6 miliar. Pengerjaannya meliputi ruas Jalan Raya Kelun, Jalan Maskumambang Gang III serta Jalan Maskumambang Gang I. (*)
Dibongkar : Alat berat milik DPUPR diterjunkan untuk membongkar gapura pintu masuk Jalan Margobawero sisi utara.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemkot Madiun membongkar gapura jpintu masuk Jalan Margobawero sisi utara. Pembongkaran itu dilakukan menggunakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Bukan tanpa alasan, melainkan pemkot berencana melebarkan akses jalan agar bus wisata seperti Mabour milik Pemkot Madiun dapat melewati lokasi tersebut dengan mudah.
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, lokasi tersebut dinilai sangat sempit saat dua kendaraan roda empat lewat berpapasan. Jika gapura itu tidak segera dibongkar, kata Maidi menganggu kenyamanan pengendara dan berpotensi rawan kecelakaan.
Apalagi nantinya, jalan itu digunakan sebagai rute bus wisata yang akan terkoneksi dengan lapak-lapak UMKM yang ada di beberapa kelurahan. Mulai dari Lapak Mojorejo yang berada di lapangan Margobawero dikoneksikan dengan lapak Pagu Indah di Kelurahan Manisrejo, lapak Banjarejo, lapak Pandean di simpang lima bunderan, dan ke Ngrowo Bening Edu Park.
“Gapura Margobawero itu menjadi rute bus wisata. Karena gapura itu menghalangi, maka kita bongkar. Kemudian timurnya saya cor, biar jalannya lebar,” ujarnya, Kamis (12/1).
Dengan jalan yang lebar, lanjut Maidi, menjadikan akses menuju Lapak Kelurahan Mojorejo akan semakin mudah. Apalagi saat ini aktifitas ekonomi di wilayah tersebut sudah cukup ramai.
Selain menjadi rute bus wisata, lanjutnya, lokasi itu rencananya juga dijadikan sebagai rute sepeda wisata 15 kilometer. Pengerjaannya pun dilakukan tahun ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan oleh masyarakat. (*)
On Progres : Pembangunan pondok lansia di Kota Madiun on progres.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Proyek pembangunan Pondok Lansia Kota Madiun saat ini memasuki tender. Berdasarkan pantauan pada halaman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), lelang dibuka sejak 6 Desember 2022 lalu dan telah diikuti sebanyak 86 peserta.
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, pembangunan pondok lansia di sekitar lapak Bumi Semendung, Kelurahan Klegen itu mulai dikerjakan Februari nanti. Pun dia meminta OPD terkait mengecek kredibilitas dari pelaksana proyek. Disatu sisi ia juga mengingatkan kontraktor pemenang tender untuk profesional mengerjakan proyek tersebut.
“Intinya ya rekanan yang sudah pernah atau pengalaman mengerjakan proyek di kota ini, kemudian hasilnya bagus, tidak ada kerugian negara, tidak ada kerugian spek, dan tidak ada masalah silahkan saja ikut (lelang.red), karena saya ingin cepat tapi profesional. Jangan cepat tapi nggak profesional,” ujarnya, Rabu (11/1).
Maidi ingin kontraktor yang nantinya mengerjakan pembangunan pondok lansia benar-benar rekanan yang pernah mengerjakan proyek besar dengan kualitas memuaskan.
“Kalau dia (kontraktor,red) belum pernah sama sekali, ya nanti dulu,” tambahnya.
Maidi akan terus mengawal pembangunan pondok lansia agar tidak molor. Apalagi, pondok tersebut nantinya akan digunakan untuk merawat puluhan lansia ngebrok atau non potensial. Adapun pembangunan pondok lansia menempati lahan seluas 2 hektare, dengan fasilitas asrama perempuan dan laki-laki, tempat ibadah, serta fasilitas olahraga.
Pengerjaan Pondok Lansia dibagi menjadi tiga paket. Yakni, pematangan lahan, pembangunan pondok, dan pembangunan masjid. Sebelumnya, pematangan lahan sudah terlebih dulu dilakukan, dengan memberikan akses jalan dan pengurugan di lokasi proyek. (*)
Ditertibkan : DPUPR dan petugas Satpol PP kembali menertibkan kabel semrawut.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemerintah Kota Madiun kembali menertibkan kabel udara semrawut di sejumlah jalan protokol. Setidaknya terdapat tujuh kabel dari tujuh provider yang dilakukan pemutusan oleh petugas, salah satunya di Jalan Pahlawan pada Selasa malam (27/12).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Suwarno mengatakan, penertiban kabel itu sesuai instruksi Walikota Madiun, Maidi yang menginginkan kota ini tertib. Sehingga kabel provider yang dianggap mengganggu keindahan kota, harus ditertibkan.
Tegang : Petugas memutus kabel milik provider di Jalan Pahlawan, Kota Madiun.
“Sudah kita putus, sehingga pandangannya bagus lah dan untuk kabel yang lain kita lakukan bertahap,” ujarnya, Kamis (29/12).
Suwarno menyatakan, sebelum dilakukan penertiban, pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan ke pemilik provider. Pun juga sudah melakukan pertemuan langsung maupun peringatan melalui pesan singkat.
“Kami juga buatkan group Whatsapp anggotanya ya pemilik provider. Pernah juga melakukan peringatan di group itu tapi tidak ada tindakan, makanya kita putus,” tambahnya.
Jaga estetika : Petugas melakukan penertiban kabel untuk menata kota agar menjadi indah.
Suwarno menegaskan, pemkot terus berupaya menata kota. Caranya menyiapkan sistem ducting atau kabel ditanam di bawah tanah. Dengan begitu secara perlahan kesemrawutan akibat kabel udara dapat teratasi. Karena itu ia meminta para pengusaha atau pemilik provider mendukung upaya pemkot tersebut.
“’Ini kan demi Kota Madiun, harusnya ya didukung,” pungkasnya. (*)
Dibangun : DPUPR tahun depan kembali melanjutkan pembangunan pedestrian di jalan dr. Soetomo.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemkot Madiun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tahun depan akan melanjutkan pembangunan pedestrian. Salah satunya di sepanjang Jalan dr. Soetomo sisi barat melanjutkan pedestrian yang belum lama ini dibangun.
Kepala Bidang Mina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, revitalisasi trotoar itu akan dilanjutkan mulai pertigaan Jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Jawa. Sebagaimana arahan Walikota Madiun, Maidi pedestrian di Kota Madiun harus menyambung (conecting) untuk memberikan askes bagi pejalan kaki.
“Kita akan menuruskan trotoar di Jalan dr. Soetomo itu sisi barat mulai utara jatim cell itu sampai Jalan Jawa, rencananya itu,” ujarnya, Selasa (27/12).
Dikoneksikan : Pembangunan pedestrian di Kota Madiun terkoneksi dengan fasilitas umum.
Thariq menyebutk, trotoar pedestrian yang akan dibangun sepanjang 800 meter. Lebarnya bervariasi, rata-rata 3,5 meter. Dengan ketinggian sekitar 25-30 sentimeter. Menurutnya, konsep serta material kurang lebih sama dengan trotoar yang sudah dibangun sebelumnya. Untuk merealisasikan proyek tersebut, setidaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp3,5 miliar dari APBD tahun 2023.
Rencana ini pun telah melalui sejumlah kajian serta berbagai aspek yang mengacu penataan kota berbasis Wahana Tata Nugraha. Lebar jalan yang trotoarnya akan ditata dinilai tidak mereduksi volume jalan. Disatu sisi pedestrian yang akan dibangun tahun depan akan dibuat ramah disabilitas dan lansia.
“Tahun depan kita juga membangun pedestrian di seputar Masjid Kuncen. Kemudian proyek lainnya di antaranya pemeliharaan berkala jalan berupa pengaspalan,” terangnya.
Seperti diketahui, tahun ini pemkot menyedot anggaran sekitar Rp16,7 miliar untuk menata pedestrian di 21 lokasi. Panjang perbaikan dan pelebaran mencapai 5,4 kilometer. Di antaranya, di Jalan Taman Praja, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan S. Parman, dan Jalan Panglima Sudirman. (*)
DPUPR Tahun Depan Lanjutkan Pembangunan Pedestrian Ramah Disabilitas dan Lansia
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemkot Madiun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tahun depan akan melanjutkan pembangunan pedestrian. Salah satunya di sepanjang Jalan dr. Soetomo sisi barat melanjutkan pedestrian yang belum lama ini dibangun.
Kepala Bidang Mina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, revitalisasi trotoar itu akan dilanjutkan mulai pertigaan Jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Jawa. Sebagaimana arahan Walikota Madiun, Maidi pedestrian di Kota Madiun harus menyambung (conecting) untuk memberikan askes bagi pejalan kaki.
“Kita akan menuruskan trotoar di Jalan dr. Soetomo itu sisi barat mulai utara jatim cell itu sampai Jalan Jawa, rencananya itu,” ujarnya, Selasa (27/12).
Thariq menyebutk, trotoar pedestrian yang akan dibangun sepanjang 800 meter. Lebarnya bervariasi, rata-rata 3,5 meter. Dengan ketinggian sekitar 25-30 sentimeter. Menurutnya, konsep serta material kurang lebih sama dengan trotoar yang sudah dibangun sebelumnya. Untuk merealisasikan proyek tersebut, setidaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp3,5 miliar dari APBD tahun 2023.
Rencana ini pun telah melalui sejumlah kajian serta berbagai aspek yang mengacu penataan kota berbasis Wahana Tata Nugraha. Lebar jalan yang trotoarnya akan ditata dinilai tidak mereduksi volume jalan. Disatu sisi pedestrian yang akan dibangun tahun depan akan dibuat ramah disabilitas dan lansia.
“Tahun depan kita juga membangun pedestrian di seputar Masjid Kuncen. Kemudian proyek lainnya di antaranya pemeliharaan berkala jalan berupa pengaspalan,” terangnya.
Seperti diketahui, tahun ini pemkot menyedot anggaran sekitar Rp16,7 miliar untuk menata pedestrian di 21 lokasi. Panjang perbaikan dan pelebaran mencapai 5,4 kilometer. Di antaranya, di Jalan Taman Praja, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan S. Parman, dan Jalan Panglima Sudirman. (*)
Opening : Walikota Madiun, Maidi bersama Forkopimda melakukan opening BCC.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Tempat kuliner dalam gerbong kereta api di Jalan Bogowonto atau Bogowonto Culinary Center (BCC) Kota Madiun resmi dibuka, Senin malam (26/12). Lokasi yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) itu digadang-gadang menjadi ikon wisata baru di Kota Madiun, melengkapi wisata lain seperti Pahlawan Street Center (PSC), kawasan sumber wangi, maupun Pahlawan Religi Center (PRC). BCC tersebut terwujud kolaborasi pemkot, PT INKA (Persero) dan PT KAI (Persero).
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, kuliner yang tersaji di BCC merupakan kuliner dari UMKM pilihan. Pun juga sudah lulus uji taste. Bukan hanya makanan berat, namun juga aneka cemilan. Ia berharap keberadaan BCC di lokasi strategis selatan Alun-Alun Kota Madiun ini kedepannya dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
Ikonik : BCC Kota Madiun memiliki nuansa yang nyaman dan makanan yang tersaji pun juga dari UMKM pilihan.
Namun demikian ia berpesan agar pelayanan kepada konsumen lebih ditingkatkan. Dengan begitu akan memperbanyak tingkat kunjungan, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi.
“Makanannya adalah makanan yang disukai masyarakat. Bukan ecek-ecek tapi enak dan murah ya disini tempatnya, kita jadikan satu. Masyarakat dari luar kalau berkunjung kesini tinggal milih saja makanan yang disukai,” ujarnya Walikota, Maidi.
Beraneka macam : Kuliner yang tersaji di BCC bermacam-mscam.
Orang nomor satu di Kota Madiun ini menegaskan, hadirnya BCC tersebut merupakan bentuk perhatian pemkot bersama stakeholder terkait kepada pelaku UMKM. Mereka diwadahi di lokasi yang strategis, dengan begitu perekonomian kembali bangkit.
“Disini ada kue Puthu, steak bledek, tahu telur, dan masih banyak lagi lah. Jadi masyarakat tidak perlu jauh-jauh, ke Bogowonto sini saja ada, lokasinya juga nyaman dan strategis,” pungkasnya. (*)
Persiapan : Petugas melakukan pembonglaran, penataan paving dan pembersihan kawasan Alun-Alun sisi selatan untuk lokasi parkir BCC.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemerintah Kota Madiun tengah menyiapkan Alun-Alun sisi selatan untuk dijadikan lokasi parkir wisata kuliner dalam gerbong kereta Jalan Bogowonto atau Bogowonto Culinary Center (BCC). Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Thariq Megah memperkirakan, fasilitas umum tersebut dapat difungsikan pada 20 Desember mendatang.
“Nggak ada penambahan material apapun kok, sifatnya hanya pembongkaran, penataan paving dan pembersihan saja,” ujarnya, Selasa (13/12).
Adapun lokasi parkir itu memanfaatkan lahan seluas 2.000 meter persegi, untuk menampung sekitar 40-an kendaraan roda empat. Sementara ini, lokasi parkir hanya berada di Alun-Alun sisi timur-selatan. Sedangkan rencana kedepan, lokasi parkir juga berada di sebelah barat-selatan, tanpa mengganggu kegiatan dan aktivitas pengunjung alun-alun.
Berproses : Penataan kantong parkir BCC ditargetkan rampung pada 20 Desember ini.
“Kan rencananya lokasi parkir itu di sisi timur ada, barat juga ada. Masing-masing luasnya sekitar 2.000-an meter persegi lah. Tapi untuk sementara kita kerjakan yang sisi timur dulu,” tambahnya.
Thariq menegaskan, untuk pengerjaan lokasi parkir di akhir tahun ini, pemkot tidak mengeluarkan anggaran khusus. Sebab, tidak ada penambahan material. Pun, untuk pelaksana termasuk alat berat dari DPUPR. Sedangkan untuk pavingnya, memanfaatkan paving yang ada dilokasi tersebut.
Karena hanya sementara, lanjut Thariq, rencananya area parkir akan disempurnakan tahun depan. Dia menambahkan, pemanfaatan lahan parkir BCC tidak mengurangi volume jalan di kawasan tersebut. Karena, sepenuhnya memanfaatkan lahan Alun-Alun Kota Madiun.
‘Untuk tahun depan jelas akan disempurnakan,” tandasnya. (*)
Dikebut : Pengerjaan replika kereta Shinkansen di kawasan Sumber Wangi terus dikebut.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Replika lokomotif kereta cepat Shinkansen mulai dipasang bersamaan dengan satu unit gerbong di kawasan Sumber Wangi Kota Madiun. Pemasangan dilakukan pada Kamis (8/12).
Replika Shinkansen itu sengaja dibangun untuk meneguhkan bahwa di Kota Madiun ada industri kereta api (INKA). Pun keberadaan replika ikonik tersebut dapat dijadikan spot lokasi wisata baru di Kota Pendekar.
“Progres Desember ini selesai,” ujar Walikota Madiun, Maidi.
Menarik : Kawasan Sumber Wangi kini semakin lengkap setelah adanya replika kereta Shinkansen.
Menurutnya replika kereta cepat di Jepang itu dijadikan tempat IT. Sekaligus dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melihat Madiun dalam angka, Madiun tempat wisata serta keberhasilan yang diraih pemkot.
“Penghargaan-penghargaan itu akan kita taruh disitu. Jadi kalau orang kesini itu biar terkesan,” tambahnya.
Seperti diketahui, replika kereta Shinkansen tersebut memiliki panjang 10 meter dengan lebar dan tinggi masing-masing 3 meter. Adapun anggaran pembangunan pelengkap saluran Sumber Umis berupa pengadaan replika kereta Shinkansen itu sekitar Rp199,5 juta. Penyedia jasanya ialah CV. Swadiri dan pengerjaannya ditargetkan selesai sebelum akhir tahun ini. (*)
Rakor : Walikota Madiun, Maidi memimpin rakor persiapan peresmian tempat kuliner di dalam gerbong kereta Jalan Bogowonto.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Kuliner di dalam gerbong kereta di Jalan Bogowonto, Kota Madiun Desember ini akan diresmikan. Untuk itu sejumlah persiapan pun dilakukan, salah satunya mengadakan rapat koordinasi (rakor) sekaligus monitoring dan evaluasi (monev) di Bogowonto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta melibatkan PT INKA (Persero) selaku pemilik kereta, Rabu (7/12).
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, lokasi itu sejatinya sudah siap digunakan. Konsepnya untuk makan di tempat (dine in) dapat dilakukan di dalam kereta. Namun juga bisa di luar gerbong karena telah disiapkan meja dan kursi. Hanya saja, ia menginginkan ada penambahan dari sisi penerangan sehingga ketika malam hari semakin terang.
“Yang jelas ini sudah siap semua. Cuma ada beberapa yang perlu kita koordinasikan masalah lampu,” ujarnya.
Cek : Walikota, Maidi saat melakukan monev bersama OPD terkait di gerbong kereta Jalan Bogowonto.
Selain soal penerangan, ia juga meminta ada penambahan pohon di sekitar kawasan Bogowonto. Tujuannya agar semakin rindang. Pun ketika siang hari, pengunjung yang makan di lokasi semakin betah karena suasananya sejuk.
“Kalau teduhnya sudah ya, tapi mungkin ada penambahan 15 pohon lagi. Kita lihat selama 3 atau 6 bulan lagi pohonnya akan rindang. Jadi konsepnya kuliner kereta di tengah hutan kota,” tambahnya.
Adapun makanan yang dijual di dalam gerbong kereta Jalan Bogowonto merupakan kuliner yang lebih dulu diseleksi. Sebab ia memprediksi kawasan yang akan dinamai Bogowonto Culinary Center (BCC) itu bakal menjadi magnet bagi pengunjung. Pun kuliner yang tersaji tidak hanya makanan berat, namun juga makanan ringan. Di lokasi itu nanti Pemkot juga menyiapkan panggung sebagai space anak muda untuk menyalurkan kreativitasnya.
“Lalu untuk tempat parkir nanti ada di alun-alun. Yang jelas tidak mengurangi space disana dan tidak menganggu jalan,” pungkasnya. (*)
Mulai Digarap : Replika Kereta Shinkansen akan melengkapi kawasan Sumber Wangi.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemkot Madiun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terus menambah fasilitas publik untuk mendukung kawasan wisata di jantung kota. Terbaru, yaitu menambah replika kereta cepat Shinkansen di kawasan Sumber Wangi, tepatnya di sisi selatan replika patung Merlion.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto mengatakan, replika kereta cepat itu nantinya dibuat mirip seperti Shinkansen yang ada di Jepang. Hanya, replika tersebut hanya terdapat satu gerbong dan lokomotifnya lancip seperti kereta aslinya, berwarna putih.
“Itu nanti sesuai arahan pak walikota untuk galeri penghargaan pemkot. Jadi konsepnya ada rak untuk tempat pajangan trophy maupun piagam yang dimiliki Pemkot,” ujarnya, Selasa (6/12).
Menarik : Pengerjaan kerta Shinkansen ditarget rampung pertengahan bulan ini.
Bukan tanpa alasan, trophy dan piagam penghargaan itu dipajang agar warga mengetahui keberhasilan maupun prestasi yang diraih pemkot selama ini tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat. Sehingga keberadaan replika itu selain sebagai ajang edukasi, juga dapat dijadikan spot wisata baru.
Adapun replika kereta Shinkansen tersebut memiliki panjang 10 meter dengan lebar dan tinggi masing-masing 3 meter. Suyanto menegaskan anggaran pembangunan pelengkap saluran Sumber Umis berupa pengadaan replika kereta Shinkansen itu sekitar Rp199,5 juta. Penyedia jasanya ialah CV. Swadiri dan pengerjaannya ditargetkan selesai pertengahan Desember ini.
“SPK-nya 1 November, kami targetkan sebelum pertengahan bulan ini sudah tuntas dikerjakan,” pungkasnya. (*)
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Walikota Madiun, Maidi bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) meninjau sejumlah proyek sembari melaksanakan gowes, Minggu (4/12). Sejumlah proyek yang ditinjau di antaranya proyek pembangunan rusun 3 di Jalan Hayam Wuruk, TPA Winongo, proyek pembangunan di RSUD Kota Madiun (RSUD Sogaten) hingga progres Lapak Sendang Gayam.
Monitoring proyek itu dilakukan untuk memastikan pengerjaan tepat waktu. Pun diimbangi dengan kualitas pekerjaan yang bagus. Ia tidak ingin disisa waktu sebelum akhir tahun, pengerjaan di lapangan asal-asalan.
“Proyek yang belum bagus harus dicek kembali walaupun memang ada waktu perawatan 6 bulan,” katanya.
Diarahkan : Walikota, Maidi ingin pengerjaan proyek selesai tepat waktu.
Ia tidak ingin ada alasan pengerjaan proyek tidak selesai sesuai kontrak dan mengandalkan waktu perawatan 6 bulan untuk menyelesaikan.
“Namanya perawatan itu ya sudah selesai dikerjakan,” tambahnya.
Berdasarkan hasil monitoringnya, 95 persen pengerjaan proyek fisik dalam kondisi bagus. Namun ia tidak menampik ada satu, dua pekerjaan yang kurang bagus karena tergesa-gesa. Karena itu ia menyarankan agar pelaksana dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
“Kalau gedung memang saya sangat teliti. Makanya saya minta ini dikerjakan sesuai kontrak,” pungkasnya. (*)
Apik : DPUPR Kota Madiun tahun ini tuntas mengerjakan pedestrian di kawasan sumber umis barat menggunakan APBD 2022.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun tahun ini telah merampungkan dua item pekerjaan di kawasan Sumber Umis Barat. Yaitu pembangunan saluran sumber umis barat (pembangunan sistem drainase perkotaan), serta pembangunan saluran sumber umis (pembangunan saluran drainase/gorong-gorong).
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun Suyanto mengatakan, tiga item pekerjaan itu tuntas dikerjakan sesuai yang ditargetkan. Pun proyek pembangunan pedestrian tersebut akan dilanjutkan tahun depan bersumber dari APBD 2023.
“Untuk anggaran tahun 2022 ini pembangunan pedestriannya hanya sampai situ saja, jadi proyek nanti akan dilanjutkan di tahun 2023,” ujarnya, Selasa (29/11).
Dilanjutkan : Proyek pembangunan pedestrian di kawasan Sumber Umis barat akan dilanjutkan tahun depan menggunakan APBD 2023.
Pembangunan pedestrian di kawasan Sumber Umis Barat di bawah miniatur menara Eifel sampai ke Jalan Pandan dikonsep sama seperti pedestrian yang ada di Sumber Wangi. Yaitu menggunakan lantai keramik tiga dimensi (3D) untuk menambah estetika.
Seperti diketahui proyek pembangunan saluran sumber barat dianggarkan sekitar Rp4,1 Milyar dari APBD Kota Madiun tahun 2022. Adapun penyedia barang/jasa proyek tersebut ialah CV. Buana Raya Madiun, pada 25 Februari 2022.
Serta pembangunan saluran sumber umis (pembangunan saluran drainase/gorong-gorong) dianggarkan sekitar Rp8,7 Milyar. Proyek tersebut dikerjakan mulai 23 Maret 2022 dengan Penyedia barang/jasa PT Gala Karya Gresik.
“Alhamdulillah semua perkerjaan di lapangan on schedule, tinggal nanti melanjutkan di tahun depan,” tandasnya. (*)
Baru : DPUPR membangun outlet baru di gang Pancasila untuk mengatasi banjir.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun telah selesai membangun pintu air (outlet) di gang Pancasila, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo. Outlet itu berfungsi untuk mengatasi banjir di wilayah setempat. Pun juga memperlancar aliran air ketika debitnya meningkat.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun Suyanto mengatakan, pembangunan pintu air Pancasila itu tidak merubah outlet yang ada sebelumnya. Ini karena bangunan lama merupakan aset Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Solo.
“Outlet miliknya BBWS Solo kan kecil diameternya 1×1 meter, kalau curah hujan tinggi nggak mampu menampung air. Makanya sebelah selatannya kita buatkan outlet lagi dengan dimensi 2×2 meter,” katanya, Selasa (29/11).
Antisipasi : Outlet yang dibangun DPUPR tidak mengubah bangunan outlet lama aset BBWS.
Sementara itu Kepala DPUPR Kota Madiun, Suwarno menjelaskan, pembangunan outlet di gang Pancasila itu dinilai sangat urgen, karena ketika debit airnya deras, lokasi tersebut menjadi langganan antrean air. Karenanya hal itu menjadi atensi pemkot sebagai upaya mengatasi persoalan banjir. Pun DPUPR juga sudah berkoordinasi dengan BBWS untuk menambah outlet baru.
“Kalau debit airnya besar maka penghuni di skeitar gang Menco, Kutilang itu tergenang air. Nah untuk mengantisipasi banjir disitu, kita cadangkan pompa dari kita dan menambah outlet air. Sehingga jangan sampai pemukiman warga tergenang air, baru kita bergerak,” ungkapnya.
Dengan pembangunan outlet baru itu maka diperkirakan mampu menurunkan tingkat genangan air mencapai 70 persen.
“Kalau dulu hujan dikit saja, pemukiman di daerah situ mau tenggelam. Sekarang kan tidak. Jadi itu upaya kita untuk mengurangi genangan air,” terangnya.
Tuntas : DPUPR Kota Madiun tuntas membangun pintu air di Gang Pancasila sebagai upaya mengatasi banjir.
Seperti diketahui, proyek pembangunan pintu air Pancasila senilai Rp1,4 Miliar itu dikerjakan dalam waktu 135 hari kalender. Yaitu dimulai pertengahan Juli dan berakhir pada pertengahan November ini. Proyek tersebut dikerjakan CV. Bayu Karya Manunggal, dengan konsultan pengawas CV. Mahakarya Utama.
Proyek serupa juga dilaksanakan di Jalan Muhammad Nur, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman. Pekerjaan dilakukan hampir bersamaan dan kini telah tuntas. Proyek tersebut dianggarkan sekitar Rp1,7 miliar dari APBD Kota Madiun tahun 2022. Pembangunan outlet di Jalan Muhammad Nur itu diyakini mampu mengendalikan banjir di wilayah Demangan, Kuncen, dan Josenan. (*)
Wujud toleransi : DPUPR Kota Madiun membangun enam rumah ibadah di kawasan sumberumis (PRC).
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah selesai membangun enam rumah ibadah. Lokasinya berada di Sumberumis atau kawasan Pahlawan Religi Center (PRC). Enam rumah ibadah itu dibangun selain sebagai lokasi wisata religi juga dapat dijadikan sarana edukasi bagi pelajar.
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, tempat ibadah itu bisa dimanfaatkan guru untuk memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Enam tempat ibadah itu dibuat sedemikian rupa, berjajar dan saling berdampingan. Hal itu sebagai wujud dukungan Pemkot terhadap peringatan Hari Toleransi Beragama, 16 November.
“Ketika ada kajian agama, bisa digunakan. Kita sudah membangun enam tempat ibadah simbol enam agama. Jadi disitu satu tempat beda ruang,” katanya, Selasa (15/11).
Edukasi : Enam rumah ibadah yang dibangun pemkot di kawasan Pahlawan Religi Center (PRC) menjadi sarana edukasi bagi pelajar dan masyarakat.
PRC tersebut kata Maidi kini telah menjadi potensi wisata religi. Ini mengingat di lokasi itu juga dibangun miniatur Ka’bah, yang saat ini telah dimanfaatkan pelajar dan masyarakat untuk kegiatan manasik haji.
Bahkan menurutnya, sejumlah trevel umrah mulai bekerjasama dengan Pemkot untuk kegiatan manasik haji. Orang nomor satu di Kota Madiun ini menegaskan, semakin banyak wisata buatan yang dibangun Pemkot akan memberikan multiplayer efek, salah satunya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Silahkan tempat wisata yang dibangun pemkot ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan tolong dijaga,” pungkasnya. (*)
On Progres : Pembangunan gedung Dekranasda Kota Madiun nyaris tuntas.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan gedung dewan kerajinan nasional daerah (dekranasda) Kota Madiun di simpang lima Jalan Diponegoro (Proliman) atau patung Pendekar nyaris tuntas. Proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat itu menelan anggaran sekitar Rp858 juta.
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, bangunan berlantai dua itu nantinya akan dimanfaatkan untuk memasarkan dan memamerkan hasil produk lokal dari UMKM binaan dekranasda.
“Itu bisa dijadikan rest areanya kota, sehingga siapapun yang lewat disitu bisa mampir kesitu. Disitu ada oleh-oleh khas Madiun dan kerajinan juga,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).
Megah : Gedung Dekranasda Kota Madiun dibangun dua lantai.
Maidi menyatakan, di lokasi itu nanti juga disediakan sentra pecel yang menjadi kuliner khas Madiun. Sehingga tamu maupun wisatawan tidak kebingungan mencari kuliner nasi pecel. Maidi menilai kawasan tersebut nantinya ramai pengunjung karena lokasinya yang strategis.
“Disitu akan kita lengkapi semua. Jadi semua produk UMKM Kota Madiun diwadahi sama Dekranasda,” ucapnya.
Gedung berlantai dua tersebut dikonsep megah. Dibangun di atas lahan bekas Puskesmas Oro-oro Ombo seluas 1.105 meter persegi. Bangunan lantai I seluas 201 meter persegi dan lantai II 190 meter persegi. Bangunan lantai I seluas 201 meter persegi dan lantai II 190 meter persegi. Ia menargetkan gedung Dekranasda itu dapat difungsikan awal tahun depan. (*)
Tuntas : Pengerjaan saluran kartini Kota Madiun tuntas lebih cepat.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun telah menuntaskan pekerjaan pembangunan saluran Jalan Kartini. Bahkan lebih cepat dari yang ditargetkan. Sesuai kontrak, proyek senilai Rp2,5 Miliar itu selesai pada 12 November mendatang, namun pelaksana dapat menuntaskan pada akhir Oktober.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto mengatakan, saat ini penampakan pengerjaan di lapangan masih dalam level pengurugan. Pun di atas urugan itu belum dilakukan finishing karena menyesuaikan anggaran yang tersedia.
“Saluran yang kita tutup itu masih berupa urugan tanah, jadi di atasnya belum ada pekerjaan lain,” ujarnya, Jum’at (4/11).
Rencana kedepan lokasi itu akan dibangun pedestrian layaknya di Sumber Wangi. Dengan demikian pada APBD murni 2023, nantinya proyek tersebut bakal dilanjutkan. Diestimasikan proyek lanjutan itu dianggarkan sekitar Rp1 Miliar.
“Kurang lebihnya nanti proyek lanjutannya sama seperti di Sumber Wangi,” terangnya.
Seperti diketahui, saluran di Jalan Kartini itu dipercantik layaknya kawasan Sumber Wangi. Di atas saluran air sebelah utara Kodim 0803/Madiun akan dibangun pedestrian. Panjang pembangunan drainase yang saat ini telah tuntas dikerjakan sekitar 349 meter dengan lebar rata-rata 5 meter. Proyek tersebut dikerjakan CV. Bangkit Eka Jaya dengan konsultan pengawas CV. Kautsar Susilo Abadi. (*)
Menarik : Pemkot Madiun punya destinasi baru di kawasan Sumberumis.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terus menambah destinasi wisata di Kota Pendekar. Usai sukses membangun kawasan sumber wangi (patung Merlion), Pahlawan Street Center (PSC) dan miniatur Ka’bah, kini kembali menambah wisata buatan.
Yakni membangun miniatur menara Eifel dan kampung eropa. Lokasinya berada kawasan Sumberumis Kota Madiun. Wisata buatan itu diharapkan mampu menarik wisatawan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun.
Destinasi Baru : DPUPR melengkapi wisata buatan di kawasan Sumberumis.
“Sesuai arahan pak wali (walikota.red) wisata buatan itu dibangun karena Kota Madiun tidak memiliki sumber daya alam,” ujar Kepala DPUPR, Suwarno, Rabu (9/11).
Ia mayakini wisata buatan yang dibangun di jantung kota Madiun itu dapat menjadi destinasi wisata baru. Selain menarik, konsep pembangunannya pun menyerupai lokasi wisata di Eropa. Pun di lokasi itu juga dipasang lantai keramik tiga dimensi.
Berwarna : Miniatur menara Eifel sudah ada di Kota Madiun.
“Memang kita bangun sedemikian rupa biar indah. Jadi bisa untuk spot foto juga. Lebih kekinian dan instragamable,” tambahnya.
Di lokasi yang sama, pemkot juga tengah membangun wisata arung jeram memanfaatkan saluran yang ada. Nantinya, air difilter agar terjaga kebersihannya sehingga dapat dimanfaatkan wisatawan ketika berkunjung ke Kota Madiun. (*)
Bersih-bersih : Petugas DPUPR dan BPBD Kota Madiun membersihkan sampah di kali Piring.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun melakukan pembersihan sampah di Kali Piring, Jum’at (28/10). Kegiatan itu dilakukan bersama dengan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang tergabung dalam tim siaga bencana.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR, Suyanto mengatakan, pembersihan saluran air itu rutin dilakukan. Upaya tersebut bertujuan mengantisipasi banjir.
Siaga : Pembersihan sampah di Kali Piring dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir.
“Harapan kami masyarakat jangan sampai membuang sampah di kali sehingga tidak menganggu aliran air,” ujarnya.
Setidaknya dalam pembersihan Kali Piring ini, pihaknya melibatkan 10 personel. Termasuk menerjunkan excavator untuk mengangkat sampah yang menyumbat aliran air di Kali Piring dan dua unit dump truk untuk mengangkut sampah. Sampah tersebut selanjutnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo.
Alat Berat : DPUPR Kota Madiun menerjunkan alat berat saat pembersihan sampah di Kali Piring.
“Ketika ada sampah sedikit saja harus segara kita bersihkan agar aliran air lancar,” katanya.
Sementara itu dari personel BPBD disiagakan 40 orang. Petugas menyisir aliran air di Kali Piring. Jika tidak dibersihkan secara rutin ia khawatir ketika debit tinggi, air dapat meluber ke pemukiman warga. (*)
Peresmian : Walikota Madiun, Maidi (tengah) bersama Gus Miftah (baju hitam) usai meresmikan miniatur Ka’bah di kawasan Pahlawan Religi Center (PRC).
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun telah menuntaskan pembangunan miniatur Ka’bah di kawasan Pahlawan Religi Center (PRC). Hal itu pun membuat lokasi wisata di Kota Madiun semakin lengkap.
Untuk itu Walikota Madiun, Maidi bersama penceramah kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah meresmikan minatur Ka’bah tersebut pada Kamis (27/10).Peresmian itu dirangkai dengan pengajian akbar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) dan pengukuhan 104 Da’i cilik, yang dihadiri ribuan warga.
Padat : Ribuan warga memadati Jalan Pahlawan dalam acara pengajian akbar dan peresmian miniatur Ka’bah.
Walikota Maidi mengatakan, dengan diresmikannya miniatur Ka’bah itu nantinya kemanfaatannya bisa langsung dirasakan masyarakat. Selain digunakan untuk kegiatan manasik haji, lokasi itu juga dapat digunakan guru untuk memberikan materi pelajaran agama kepada siswa.
“Kalau ini menjadi magnet keagamaan, orang 24 jam ada latihan manasik haji disitu, kita fasilitasi maka kota ini akan ramai terus, pertumbuhan ekonomi kita juga tumbuh dengan baik. Maka animo seperti ini kita manage, sehingga kegiatan keagamaan itu selalu ada. Ada kajian al-Qur’an disitu silahkan saja,” katanya.
“Minimal dengan adanya miniatur Ka’bah ini warga Madiun yang belum bisa berangkat ke tanah suci dapat berkunjung kesini. Dan saya mendo’akan warga Madiun dapat menunaikan umarah maupun ibadah haji,” katanya.
Indah : Miniatur Ka’bah yang diresmikan Walikota Madiun, Maidi tampak megah layaknua di Makkah-Madinah.
Sementara itu Gus Miftah memberikan apresiasi kepada Walikota Madiun, yang sukses menata dan membangun kota. Sehingga meski Madiun kota sedang, namun kemajuannya luar biasa.
Gus Miftah pun tidak menampik, megahnya kawasan PRC Kota Madiun menyerupai Makkah Madinah. Apalagi itu merupakan karya Walikota Madiun, Maidi yang patut diacungi jempol.
“Bagi saya Pak Walikota ini keren. PSC ini kan salah stau karya beliau yang patut diacungi jempol,” pungkasnya. (*)
Tuntas : DPUPR Kota Madiun telah menuntaskan pembangunan kawasan Pahlawan Religi Center (PRC).
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Kawasan Pahlawan Religi Center (PRC) Kota Madiun tuntas. Hal itu ditegaskan Walikota Madiun, Maidi, Rabu (26/10/2022).
Maidi mengatakan, keberadaan PRC itu nantinya dapat dimanfaatkan berbagai hal. Selain lokasi wisata, juga dapat dimanfaatkan untuk sarana edukasi siswa.
“Dan ini juga tempat manasik, insya allah ini akan digunakan beberapa travel,” ujarnya.
Miniatur Ka’bah di kawasan PRC itu akan diresmikan pada Kamis, 27 Oktober 2022. Pun juga bersamaan dengan hal itu akan dikukuhkan 104 Da’i cilik sesuai hari jadi Kota Madiun.
Megah : Miniatur Ka’bah di kawasan PRC Kota Madiun tuntas dibangun.
Sementara itu Maidi menilai pembangunan kawasan PRC sudah cukup bagus. Di lokasi itu nanti, Pemkot juga akan menanam pohon kurma layaknya di Makkah. Hal itu diakuinya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Disatu sisi PRC itu melengkapi kawasan Pahlawan Street Center (PSC) serta Pahlawan Bisnis Center (PBC) di lapangan Pelti
“Kita tidak punya sumber daya alam (SDA), makanya kita bangun wisata buatan. Mudah-mudahan ini akan menarik destinasi wisata,” pungkasnya.
Surplus : Pekerja proyek pembangunan saluran Jalan Kartini terus mengebut penyelesaian proyek.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pekerjaan Pembangunan Saluran Jalan Kartini, Kota Madiun on progres. Bahkan mengalami surplus atau deviasi 2,77 persen periode minggu ke-16 atau 26 September hingga 2 Oktober 2022. Dari progres rencana 76,91 persen, pekerjaan di lapangan mencapai 79,68 persen.
“Pekerjaan di lapangan alhamdulillah on progres, malah mengalami surplus,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Suyanto, Selasa (11/10).
Tahapan pekerjaan saat ini ialah perapian bak kontrol sehingga kondisi cuaca pun diakui tidak berpengaruh terhadap pengerjaan di lapangan. Sementara bobot pekerjaan terberat yakni pengurukan dan precast pipa beton gorong-gorong Reinforced Concrete Pipe (RCP).
Nyaris Tuntas : DPUPR optimis pekerjaan pembangunan saluran Kartini on schedule.
“Sesuai kontrak kan pekerjaan ini berakhir 12 November, tapi insya allah sebelum tanggal itu sudah kita selesaikan,” katanya.
Seperti diketahui, saluran di Jalan Kartini itu dipercantik layaknya kawasan Sumberwangi. Di atas saluran air sebelah utara Kodim 0803/Madiun akan dibangun pedestrian. Panjang pembangunan drainase yang saat ini tengah dilakukan DPUPR tersebut sekitar 349 meter dengan lebar rata-rata 5 meter.
Suyanto menegaskan, sesuai kontrak proyek tersebut tuntas dikerjakan dalam waktu 150 hari kalender atau lima bulan. Proyek tersebut dianggarkan sekitar Rp2,5 Miliar, dikerjakan CV. Bangkit Eka Jaya dengan konsultan pengawas CV. Kautsar Susilo Abadi. (*)
Cek Normalisasi : Kabid PSDA DPUPR, Suyanto mengecek kegiatan pengerukan sedimen di saluran Mojorejo.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun melakukan pengerukan sedimen di saluran Mojorejo sepanjang 500 meter, Kamis (20/10). Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya pemerintah mengantisipasi bencana banjir saat musim penghujan seperti saat ini.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto mengatakan, kondisi eksisting saluran Mojorejo mengalami pendangkalan setinggi 80 sentimeter hingga satu meter. Karena itu pengerukan pun dilakukan dengan menerjunkan alat berat.
“Kita harus mengangkat sedimen ini agar aliran air lancar. Jadi saluran air ini debitnya kalau musim hujan termasuk besar karena hulunya ini dari kawasan pabrik Kanigoro itu,” ujarnya.
Dinormalisasi : Mengantisipasi banjir, DPUPR melakukan pengerukan sedimen di saluran Mojorejo.
Dalam proses pengerukan itu pun diakui mengalami kendala. Salah satunya di kondisi eksisting yang berada pada jalur inspeksi saluran, banyak pohon bambu yang harus ditebang. Hal itu agar tidak menghambat proses pengerukan. Selain itu pengerukan sedimen dilakukan untuk mengembalikan kondisi saluran yang memiliki kedalaman 2,5 meter.
“Kalau saluran ini dimensinya berkurang dan debitnya besar nanti airnya bisa meluber ke pemukiman. Terutama di daerah koramil yang ada di sebelahnya saluran ini, kemudian di perumahan Bumi Mas 2 serta perumahan Manisrejo 1. Sebab di Manisrejo 1 itu ada outlet yang menuju ke saluran Mojorejo ini,” katanya.
Ia menargetkan pengerukan sedimen di saluran Mojorejo itu tuntas dalam waktu dua bulan. Kegiatan tersebut dianggarkan sekitar Rp200 juta. Pengerukan sedimen itu dilaksanakan oleh pihak ketiga dibantu tiga orang tenaga DPUPR. Selain di saluran Mojorejo, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di saluran Terate barat yang saat ini masih tahap persiapan.
“Kalau di saluran Terate barat masih persiapan karena kemarin baru saja tanda tangan kontrak dan diusahakan akhir November bisa selesai,” pungkasnya. (*)
Beproses : Pembangunan gedung Dekranasda Kota Madiun menempati eks bangunan Puskesmas Oro -Oro Ombo.
KOTA MADIUN (Dinas PUPR) – Pembangunan gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Madiun terus dikebut. Proyek bernilai ratusan juta rupiah tersebut telah masuk tahap pekerjaan fisik. Gedung yang dikonsep megah itu didirikan di atas lahan eks Puskesmas Oro-oro Ombo.
Saat ini dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) setempat tengah membangun gedung dua lantai tersebut.
“Struktur bangunan sudah naik semua. Termasuk atapnya sudah kami pasang,’’ kata Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Madiun Sulistya Pambudi, Jum’at (30/9).
Menurut Uut, sapaan Sulistya Pambudi, progres pekerjaan telah menyentuh 45 persen rampung. Dia mengklaim surplus 21 persen dari target 24 persen. Proyek senilai Rp858 juta itu diharapkan selesai lebih cepat dari surat perintah mulai kerja (SPMK) 18 Juli hingga 14 November.
“Kami estimasikan selesai akhir Oktober atau awal November,’’ ujarnya.
Elegan : Desain jadi gedung Dekranasda Kota Madiun.
Uut menjelaskan, gedung dekranasda memiliki luas bangunan lantai 1 sekitar 201 meter persegi. Sedangkan luas bangunan lantai 2 sekitar 190 meter persegi.
“Sesuai desain, insya Allah layak dijadikan fasilitas pameran produk lokal Kota Madiun,’’ tuturnya.
Gedung dekranasda bakal menjadi ikon baru Kota Madiun. Yakni, untuk ruang pamer produk-produk kerajinan kota ini. Uut mengklaim fasilitas dan kualitas gedung bukan kaleng-kaleng.
“Nanti juga dilengkapi area usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),’’ imbuhnya.
Pembangunan gedung dekranasda juga linier dengan pengembangan kawasan kuliner Rimba Darma. Pun, lokasinya tidak jauh dengan ikon-ikon sejarah.
“Konsepnya pemerataan pusat keramaian. Jadi, tidak hanya di satu atau dua kawasan, saja’’ jelasnya. (*)
Indah : Finishing replika makam ibrahim di kawasan Sumberumis Madiun.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Proyek pembangunan fasilitas umum Sumberumis Kota Madiun on progres. Bahkan nyaris tuntas, menyusul berakhirnya kontrak pada 4 Oktober mendatang. Catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), sampai minggu ke-25 atau 19-25 September 2022, progresnya mencapai 97,022 persen. Capaian itu mengalami surplus 4,362 persen dari rencana progres fisik 92,660 persen.
“Yang jelas dari awal pengerjaan kita on schedule dan saat ini progresnya surplus,” kata Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Madiun, Sulistya Pambudi, Kamis (29/9).
Dikebut : Pekerja tengah melakukan pengerjaan replika 6 agama di kawasan Sumberumis.
Uut, sapaan akrabnya menyatakan, saat ini pengerjaan di lapangan ialah melaksanakan pekerjaan miniatur enam agama serta pengecatan. Tidak hanya itu, pelaksana juga sedang melakukan pemolesan dan pembersihan lantai keramik.
“Kemudian pengerjaan sekarang adalah pengecetan pilar lampu, serta pemasangan GRC replika enam agama,” ujarnya.
Lokasi yang digadang-gadang bakal dijadikan Pahlawan Relegi Center itu kini juga telah dipasang 14 tiang lampu serta dua membran konvertibel atau payung raksasa ala Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Pun, perbaikan fisik musala berbentuk replika Ka’bah seperti di Makkah.
Rapi : Pilar-pilar di kawasan sumberumis telah dicat.
“Pekerjaan saat ini menyentuh tahap finishing. Prediksi dapat selesai lebih cepat dari target yang tertuang dalam kontrak,’’ ungkapnya.
Sesuai kontrak, pembangunan fasilitas umum Sumberumis menelan anggaran Rp3,6 miliar dari APBD Kota Madiun tahun 2022. Sesuai surat perintah mulai kerja (SPMK), pekerjaan berlangsung sejak 7 April sampai 4 Oktober atau 180 hari kalender. Proyek tersebut dikerjakan CV. Sahabat Kerdja dengan konsultan pengawas CV. Duta Nirwana Konsultan. (*)
Kondisi lalu lintas di Kota Madiun dari pintu masuk sisi utara kota.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun mengembalikan anggaran pembebasan lahan sebesar Rp2,5 Miliar untuk pembangunan jalan ring road timur (JRRT) ke APBD Pemkot Madiun. Hal itu karena terbentur aturan sesuai Peraturan Menteri (Permen) ATR/BPN No. 19/2021. Artinya dokumen perencanaan pengadaan tanah yang semula tidak memerlukan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) ke pemerintah pusat, sekarang harus meminta persetujuan KKPR ke Kementerian ATR/BPN.
“Sudah kami laksanakan dan masih berproses di kementerian ATR/BPN,” ujar Kepala Dinas PUPR, Suwarno, Rabu (28/9).
Sejatinya, dokumen perencanaan pengadaan tanah sudah selesai sejak tahun 2020. Namun seiring terbitnya UU Cipta Kerja, maka ada perubahan aturan turunan dibawahnya. Salah satunya berkaitan dengan proyek strategis nasional yang harus ada KKPR dari kementerian terkait.
“Itu salah satu penyebab mengapa anggaran itu dikembalikan,” tambahnya.
Setelah KKPR itu selesai, lanjutnya, pihaknya menunggu rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang juga masih berproses di Kementerian ATR/BPN. Pun penerbitan KKPR itu membutuhkan waktu yang cukup panjang lebih dua bulan. Jika kedua hal itu tuntas, DPUPR baru dapat mengusulkan penentuan lokasi (penlok) ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Fixed : Kepala DPUPR, Suwarno menunjukkan jalur yang dilalui Jalan Ring Road Timur Kota Madiun.
“Jadi kita menunggu KKPR dulu baru penlok,” bebernya.
Suwarno menegaskan, pengajuan anggaran pembebasan lahan rencananya dianggarkan pada APBD murni tahun 2023. Pun anggarannya tetap sama.
Sementara itu Walikota Madiun, Maidi menyatakan, mundurnya waktu pembebasan lahan yang akan dilalui Jalan Ring Road Timur bukan kesalahan pemkot. Melainkan ada aturan baru yang harus ditaati. Karenanya ia meminta DPUPR segera melengkapi syarat administrasi yang diperlukan agar pembebasan lahan bisa segera dilakukan.
“Ini murni karena ada aturan baru. Makanya aturan ini kita lalui dulu,” ungkapnya.
Maidi menargetkan tahun ini seluruh dokumen persyaratan tuntas. Sehingga tahun depan dapat dimulai pembebasan lahan secara bertahap hingga penentuan lokasi. Ia pun tidak menampik bahwa anggaran pembebasan lahan Rp2,5 Miliar dikembalikan ke APBD.
“Jadi untuk ring road timur ini banyak yang kita lewatkan tanah negara atau bengkok, kan nggak perlu pembebasan. Yang perlu pembebasan itu ya tanahnya milik warga yang kita lalui. Makanya ini secara administrasi dilengkapi dulu baru action setelah jalur sudah ditetapkan dan appresial menetapkan harga tanah,” pungkasnya. (*)
Menarik : DPUPR Kota Madiun tuntas melakukan penyempurnaan umak tugu 0 KM Kota Madiun.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Penyempurnaan umpak tugu nol kilometer di Perempatan Tugu, Kota Madiun akhirnya tuntas. Pemasangan ornamen tugu berikut penggantian angka nol telah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Jumat (16/9).
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, dengan telah selesainya penyempurnaan umpak tugu nol kilometer ini bisa menjadi ikon atau penanda di Kota Madiun.
“Tugu itu yang menjadi pedoman orang-oranng di Madiun yang akan menjadi sejarah ingatan dia. Kita nanti kumpul di 0 KM, kita lewat disana jam berapa,” ujarnya.
Artistik : Tugu 0 KM Kota Madiun tampil artistik.
Sementara soal filosofi desainnya, Maidi mengaku tak ada makna khusus. Namun, tugu tersebut hanya sebagai penanda di situlah titik nol kilometer Kota Madiun secara koordinat.
“Jadi nol itu sebagai penanda atau ‘tetenger’ bahwa disitulah awal atau pusatnya (Kota Madiun),” terangnya.
Tuntas : Sempat dibongkar, kini tugu 0 KM tampil lebih fresh usai disempurnakan.
Sedangkan terkait rencana peresmian tugu nol kilometer ini, Maidi belum bisa memastikan. Namun, dia berharap ada seremonial sebagai bentuk promosi daerah.
“Seharusnya ada. Nanti kita lihat dulu,” ungkapnya.
Penyempurnaan tugu 0 KM Kota Madiun itu lanjut Maidi, akan menambah estetika bangunan. Apalagi, 0 KM berada di jalan protokol kota. Sehingga harus bagus untuk menopang pernak-pernik yang ada di jalan sepanjang Pahlawan Street Center (PSC).
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan infrastruktur di Kota Madiun terus berjalan. Sesuai program Walikota Madiun, Maidi yakni menambah pedestrian di wilayah setempat. Kali ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun memulainya dengan pembangunan saluran drainase yaitu pemasangan gorong-gorong di saluran Kartini. Mulai Jalan Pahlawan sisi utara Kodim 0803/Madiun hingga ke perempatan Jalan Kartini-Jalan Diponegoro-Jalan Dr. Soetomo.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto mengatakan, panjang pembangunan drainase tersebut sekitar 349 meter dengan lebar rata-rata 5 meter. Sesuai rencana, saluran kartini ini nantinya akan dibuat sebagai pedestrian seperti di Sumber Wangi. Untuk tahun ini, pengerjaan difokuskan pada pemasangan gorong-gorong hingga pengurugan.
“Untuk pengerjaan di lapangan surplus ya. Sesuai rencana 41 persen, saat ini 42,82 persen,” ujarnya, Rabu (14/9).
On the track : Petugas tengah membawa bahan untuk pembangunan saluran Kartini.
Suyanto menyatakan, proyek tersebut dimulai Juli lalu atau telah berjalan dalam waktu dua bulan. Sementara sesuai kontrak tuntas dikerjakan dalam waktu 150 hari kalender atau lima bulan. Proyek tersebut dianggarkan sekitar Rp2,5 Miliar, dikerjakan CV. Bangkit Eka Jaya dengan konsultan pengawas CV. Kautsar Susilo Abadi. Ia pun meminta kepada pelaksana proyek untuk memperhatikan waktu pengerjaan serta kualitas bangunan.
“Tahun ini program kita hanya sampai pemasangan gorong-gorong dan pengurugannya saja. Berikutnya dilanjutkan tahun depan. Rencananya sesuai program walikota akan difungsikan pedestrian dan finishingnya dikaramik,” pungkasnya. (*)
Disempurnakan : Umpak Tugu 0 KM Kota Madiun disempurnakan atas masukan dari masyarakat.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Tugu 0 (nol) kilometer (KM) di Kota Madiun kembali dipercantik. Bukan tanpa alasan, melainkan Pemkot ingin melakukan penyempurnaan hasil usulan dari masyarakat.
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, tugu 0 KM tetap berada disitu. Hanya saja, dari beberapa masukkan masyarakat, umpak atau tatakan tugu dianggap kurang menarik. Sehingga, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun melakukan penyempurnaan.
Menarik : Pemkot sengaja menyempurnakan umpak Tugu 0 KM agar terkesan menarik.
“Dari banyak usulan masyarakat itulah kita benahi, tapi tidak memindah nol. Nolnya tetap disitu tapi bentuknya dibuat bagus dan indah. Jadi biar setiap orang mengenal Kota Madiun,” katanya sembari menambahkan bahwa Pemkot terbuka terhadap semua usulan dan saran yang sifatnya positif, Kamis (8/9).
Penyempurnaan ini, lanjut Maidi, akan menambah estetika bangunan. Apalagi, 0 KM berada di jalan protokol kota. Sehingga harus bagus untuk menopang pernak-pernik yang ada di jalan sepanjang Pahlawan Street Center (PSC).
Dibangun : Sejumlah pekerja melakukan aktivitas di seputar Tugu 0 KM Kota Madiun.
“Nol kilometer ini kita sesuaikan, karena kota ini menarik,” ujarnya.
Maidi menyatakan, tugu 0 KM itu menjadi fokus tersendiri atau salah satu sasaran utama bagi wisatawan. Karena itu titik awal harus dibuat menarik. Bahkan nantinya, di sekitarnya juga akan ditambahi lampu penerangan. Orang nomor satu di Kota Madiun ini menargetkan, penyempurnaan tugu nol kilometer Kota Madiun itu tuntas dalam waktu satu bulan.
“Kalau saran banyak, tentunya ini akan membawa kesempurnaan,” tandasnya. (*)
Cek : Walikota, Maidi bersama Kepala DPUPR, Suwarno mengecek pengerjaan awal penanaman kabel fiber optik bawah tanah (sistem Duckting)
KOTA MADIUN (Dinas PUPR) – Penataan jaringan utilitas di sejumlah jalan protokol di Kota Madiun berlanjut. Setelah sebelumnya menyasar kesemrawutan kabel udara di Jalan Pahlawan dan Panglima Sudirman, kini tatanan jaringan utilitas di sepanjang Jalan dr Sutomo dibidik.
Jumat (26/8), Wali Kota Maidi turun langsung mengawasi pekerjaan awal penanaman kabel fiber optik dengan sistem ducting. Pihak investor dari PT Fiber Teknologi Nusantara turut didatangkan. Maidi sengaja melakukan itu sebagai bentuk upayanya untuk mengubah tatanan Kota Madiun mengarah ke kota maju.
“Kota (maju) itu semuanya kabel telekomunikasi harus di bawah (tanah). Kota kita pembangunannya harus standar nasional,’’ katanya.
Serius : Walikota, Maidi ingin pihak ketiga ikut menata kota.
Dengan pembuatan ducting tersebut, lanjut Maidi, ke depan kesemrawutan jaringan utilitas di atas tanah itu bakal teratasi. Nantinya jaringan kabel tersebut akan dihubungkan dari dalam tanah.
“Tahun ini ducting yang kami bangun berada di Jalan dr Sutomo. Ini masih dalam proses pengerjaan. Karena tahun depan, pengerjaan pedestrian yang sebelah kiri (barat) sudah mulai,’’ jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Suwarno mengakui, wali kota telah mengeluarkan peraturan wali kota (perwal) yang isinya menyebutkan bahwa seluruh jaringan utilitas diwajibkan untuk dipasang di bawah tanah. Termasuk, jaringan kabel yang sudah terpasang saat ini, semua dipindah secara bertahap. Yang awalnya melayang harus dibuat tertanam dalam tanah.
Tertata : Pemkot menginginkan penataan kabel udara dan jaringan utilitas Kota Madiun harus tertata rapi.
“Saya minta yang masih di atas (udara) ditaruh (dipendam) ke bawah. Silakan saja,’’ ujarnya.
Dia menargetkan penataan jaringan kabel udara itu selesai dalam enam bulan. Sebagai bentuk percepatan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada pihak provider.
‘’Target selesai enam bulan. Setelah ini jadi, langsung kabel yang di atas turun, dimasukkan ke bawah tanah,’’ pungkasnya. (*)
Percepatan : DPUPR melakukan percepatan pengerjaan kawasan Pahlawan Religi Center.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kota Madiun berupaya melakukan percepatan pembangunan kawasan Sumberumis yang juga menjadi kawasan Pahlawan religi center. Saat ini progres pengerjaan di lapangan mencapai 80-an persen.
Kepala DPUPR, Suwarno mengatakan, percepatan pengerjaan fisik bangunan itu menindaklanjuti arahan Walikota Madiun, Maidi. Alasannya karena kawasan itu nantinya juga menjadi magnet wisawatan berkunjung ke Kota Madiun. Apalagi kawasan itu menyatu dengan lokasi wisata enam negara yang telah dibangun Pemkot.
“Sesuai arahan walikota, kawasan tersebut memang harus cepat jadi,’’ katanya, Jum’at (26/8).
Ia menyebut, bagian tengah yang dulu berlubang tepatnya di timur Mushola Ka’bah sudah tertutup. Pagar di tepinya juga sudah dihilangkan. Kawasan yang ditutup itu juga sudah dipasangi keramik bermotif. Di kanan-kirinya terdapat tiang seperti di Masjid Nabawi Madinah. Begitu juga dengan payung peneduhnya. Seperti aslinya di Madinah. Suwarno menyebut bagian lain nantinya akan dipasangi granit.
Dikerjakan : Petugas melakukan pengerjaan kawasan mushola Ka’bah di kawasan Sumberumis.
‘’Nanti yang bagian atas itu tidak lagi difungsikan sebagai tempat parkir. Kalau yang bawah tetap. Yang bawah itu juga masih disewa (untuk parkir),’’ imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mengerjakan pemasangan pagar tepi sungai di bagian barat Mushola Ka’bah. Tepatnya di sekitar menara Eifel. Bagian tepi sungai tersebut dipagar sampai ke barat hingga ke Jalan Pandan. Sementara di sebelah pagar merupakan area untuk berjalan. Ke depan, juga akan ditambahkan payung, meja, dan kursi. Kawasan itu akan menjadi bagian dari wisata manasik haji Kota Madiun.
Pantau: Kepala DPUPR Kota Madiun, Suwarno memantau pemotongan tiang provider di Jalan Panglima Sudirman.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun kembali melakukan penataan kota secara bertahap, Jum’at (19/8). Setidaknya ada 10-an tiang milik provider yang ditertibkan di sepanjang trotoar Jalan Panglima Sudirman hingga dr. Soetomo agar tidak mengganggu keindahan kota.
Kepala DPUPR, Suwarno mengatakan, penataan itu dilakukan agar kabel dan jaringan utilitas di Kota Madiun tidak terkesan semrawut. Sehingga kabel di udara seluruhnya akan ditanam di bawah tanah menggunakan sistem ducting. “Karena ini kepentingan pemkot maka pihak provider ya harus mengikuti aturan dari pemkot,” ujarnya.
Ditandai : Tiang provider yang menjadi sasaran penataan diberi tanda silang.
Suwarno mengakui, pihak provider mengalami kendala saat mencabut tiang. Ini karena trotoar sepanjang Jalan Panglima Sudirman baru saja ‘kering’ atau selesai dibangun. Sementara saat DPUPR menyarankan pihak provider untuk segera mencabut tiang, kala itu tidak segera ditindaklanjuti.
“Waktu kita membangun trotoar provider itu nggak cepat kesini akhirnya ya terkendala. Mereka harus bongkar lagi,” katanya.
Ia menegaskan tiang-tiang tersebut dipotong secara bertahap yang ditargetkan tuntas dalam waktu sepekan kedepan. Ini mengingat pihak provider membutuhkan koordinasi dengan pusat untuk meminta material baru.
Sementara itu Walikota Madiun, Maidi mengungkapkan, penertiban tiang dan jaringan utilitas dilakukan bertujuan untuk menata kota. Ini seiring pesatnya pembangunan yang dilakukan pemkot, sehingga ia ingin tidak ada lagi kabel udara yang merusak pemadangan.
Dicabut : Pihak Provider mencabut sendiri tiang yang akan dilakukan penataan di trotoar sepanjang Jalan Panglima Sudirman.
“Kenapa kabel harus kita tertibkan karena selama ini kan kabel itu kita lihat nggak enak kan. Wong pembangunan di kota sudah menggunakan box culvert yang bisa menampung air, kemudian juga untuk duckting. Jadi kabel di atas dimasukkan ke bawah. Itu ikut membangun, jadi biar rapi,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Madiun ini menegaskan, penataan itu dilakukan secara bertahap. Kali pertama dilakukan di jalan-jalan protokol, namun demikian kedepan akan terus dilakukan di seluruh kota. Karena itu ia meminta pihak provider untuk ikut berkontribusi menata kota. (*)
Cek : Walikota Madiun, Maidi mengajak Kepala OPD melakukan pengecekan pedestrian di Jalan Panglima Sudirman.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) : Walikota Madiun, Maidi melakukan pengecekan proyek saluran dan pedestrian milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) di Jalan Panglima Sudirman depan Pasar Besar Madiun (PBM) hingga Jalan dr. Soetomo, Kamis (18/8). Pengecekan dilakukan karena ia ingin memastikan pembangunan proyek sesuai kontrak sekaligus menambah fasilitas pelengkap.
Maidi mengatakan, PBM merupakan ikon kota yang menjadi pusat perekonomian masyarakat. Karena itu di sepanjang trotoar dilengkapi kursi dan payung sebagai peneduh.
“Saya kasih tempat duduk dan payung sehingga ketika nunggu belanja dia merasa nyaman dan aman,” ujarnya.
Dibenahi : Walikota Madiun, Maidi memberikan sejumlah catatan kepada pelaksana proyek untuk memperbaiki dan menambah fasilitas pelengkap pedestrian.
Tidak hanya kursi dan payung, Pemkot juga akan melengkapi lampu penerangan. Ini mengingat para pedagang PBM memulai beraktifitas sejak pukul 00.00 WIB. Jika fasilitasnya lengkap, maka ia meyakini akan banyak pengunjung yang datang ke Kota Madiun.
“Tapi kalau orang lain bilang belanja disini susah, fasilitasnya susah ya mesti nggak akan datang. Makanya pemerintah hadir untuk melengkapi fasilitas,” ucapnya.
Maidi menegaskan, semua trotoar yang dibangun Dinas PUPR dikonsep sama layaknya pedestrian di kawasan Pahlawan Street Center (PSC). Bedanya, di PSC ada sejumlah bangunan replika enam negara. Namun demikian trotoar yang dibangun Pemkot saat ini sudah menyambung mulai PSC, Jalan Panglima Sudirman, Jalan dr. Soetomo, Jalan Kompol Soenaryo kembali ke Jalan Pahlawan.
“Kalau rute awal lewat Jalan Pahlawan itu kan bisa nyambung sampai ke stasiun lewat Jalan dr. Soetomo sehingga dia bisa melihat pemandangan yang baru,” pungkasnya. (*)
Segenap keluarga besar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun mengucapkan Dirgahayu ke-77 Indonesia, ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’.
Dibongkar : Petugas DPUPR Kota Madiun membongkar pulau taman di Jalan Pahlawan, Kota Madiun.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pulau taman di pertigaan jalan Pahlawan-Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Madiun dibongkar, Jum’at (12/8/2022). Pembongkaran itu bukan tanpa alasan, melainkan untuk mempermudah akses masuk ke Sumberumis yang nantinya akan dijadikan kawasan Pahlawan Religi Center oleh Pemkot Madiun.
Walikota Madiun, Maidi mengungkapkan, pembongkaran satu pulau taman itu bertujuan mempermudah akses warga, baik pejalan kaki maupun pengendara yang hendak menuju ke kawasan Sumberumis.
“Itu kan untuk menyebrang ke mushola Ka’bah, makanya kita bongkar,” ujarnya.
Sigap : Petugas DPUPR menyelesaikan pembongkaran pulau taman di Jalan Pahlawan untuk mempermudah akses masuk ke kawasan Sumberumis.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Suwarno mengatakan, pembongkaran melibatkan petugas DPUPR. Dengan pembongkaran pulau taman itu, nantinya akses jalan masuk ke kawasan Sumberumis tidak lagi terganggu.
“Nanti dikasih speed boom disitu. Konsepnya pak walikota itu menyatukan kawasan sumberumis dengan sumberwangi. Yang jelas untuk memudahkan aksesibilitas saja disitu,” katanya.
Suwarno mengklaim hanya satu pulau taman yang dibongkar. Selebihnya akan dipermak dan dipercantik untuk menunjang keindahan kota.
“Itu kan ikonik ya makanya kita permak, kita percantik lagi pulau taman yang lainnya,” tandasnya. (*)
Diresmikan : Proyek saluran Jalan Mayjend Sungkono-Jalan Sriti dan proyek Jalan Mayjend Sungkono-Jalan A. Yani diresmikan Walikota, Maidi, Jum’at (12/8).
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Walikota Madiun, Maidi meresmikan dua proyek besar bernilai miliaran rupiah, Jumat (12/8). Dua proyek tersebut, yakni saluran jalan Mayjen Sungkono-Jalan Sriti dan Jalan Mayjen Sungkono-Jalan A. Yani.
Walikota mengatakan, dua proyek besar itu memiliki fungsi ganda. Selain mempercantik kota, juga pengendali banjir. Bahkan keberadaan pedestrian serupa terus dikerjakan di titik lain dikoneksikan dengan pedestrian sebelumnya.
“Jadi pejalan kaki yang ingin jalan-jalan di tengah kota ini akan aman. Biar kota ini tidak padat kendaraan ya kita buatkan pedestrian, padahal di bawahnya ini saluran,” ujarnya.
Tanda Tangan : Walikota Madiun, Maidi menandatangani prasasti peresmian dua proyek besar milik DPUPR.
Kepala DPUPR, Suwarno mengungkapkan, dua proyek itu memiliki panjang sekitar 853 meter. Dari Mayjend Sungkono hingga Jalan Ahmad Yani. Selain fungsi pedestrian, lokasi itu bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan UMKM khususnya yang menggunakan kontainer di sejumlah titik yang ditentukan hingga sebagai upaya pengendali banjir.
“Fungsi utama adalah pengendali banjir, dan diatas saluran ini ada pedestrian sekaligus dilengkapi kontainer UMKM di titik-titik tertentu,” katanya.
Suwarno menyatakan, tidak hanya membangun pedestriannya saja, melainkan DPUPR juga memiliki tugas untuk melengkapinya dengan lampu penerangan. Ia mengklaim pengerjaan proyek tersebut on schedule¸bahkan selesai lebih cepat dari target. Percepatan itu dilakukan semata-mata agar kemanfaatkan proyek fisik yang dibangun pemkot segera bisa dirasakan masyarakat.
Indah : Pedestrian Jalan Mayjend Sungkono-Sriti yang dibangun diatas saluran telah diresmikan Walikota Madiun, Maidi.
“Ini selesainya malah lebih cepat dari yang kita targetkan, makanya hari ini diresmikan,” tambahnya.
Seperti diketahui, proyek pembangunan saluran di jalan Mayjen Sungkono-Jalan Sriti dikerjakan CV Portalraya dengan nilai kontrak Rp2,9 Miliar. Sedangkan pembangunan saluran jalan Mayjen Sungkono-Ahmad Yani dikerjakan CV Sarana Karya Manungunggal dengan nilai kontrak Rp1,8 miliar. (*)
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Eks bangunan Puskesmas Oro-oro Ombo, Kota Madiun mulai dibongkar. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun bakal merubah tempat tersebut menjadi gedung dewan kerajinan nasional daerah (dekranasda).
Saat ini proyek itu mulai dikerjakan. Diawali dengan merobohkan bangunan bekas puskesmas di Jalan Diponegoro tersebut. Nantinya gedung dekranasda itu berkonsep bangunan dua lantai.
“Sesuai kontrak proyek selesai 14 November,” kata Kepala DPUPR Kota Madiun Suwarno, Jum’at (5/8).
Menurut dia, gedung dekranasda akan menjadi ikon baru di Kota Madiun. Gedung ini untuk ruang pameran produk-produk kerajinan kota.
Indah : Gedung Dekranasda Kota Madiun yang nantinya akan dibangun di Kota Madiun.
“Nanti juga dilengkapi area untuk UMKM,” terangnya.
Yang jelas, kata dia, pembangunan gedung dekranasda itu untuk memeratakan pusat keramaian di Kota Madiun. Dengan harapan, pertumbuhan ekonomi daerah berjalan merata di semua wilayah.
“Jadi, pusat keramaiannya tidak hanya terpusat di tengah kota saja. Tapi merata di seluruh wilayah kota ini,” pungkasnya. (*)
Baru : DPUPR Kota Madiun tahun ini menambah ruas jalan baru di Kota Madiun.
KOTA MADIUN (Dinas PUPR) – Ruas jalan di Kota Madiun bertambah panjang. Itu seiring langkah dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) membuka lima ruas jalan baru tahun ini. ‘’Total ruas jalan baru panjangnya sekitar 2,46 kilometer,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Suwarno, Rabu (3/8).
Kelima ruas jalan anyar tersebut adalah jalan di Lapak Semendung-Klegen, Jalan Tembus Lapak Manisrejo–Lapak Banjarejo, Jalan Letkol Suwarno 2, Jalan Sendang dan rintisan jalan di area Peceland, Nambangan Lor.
Khusus jalan di Lapak UMKM Semendung-Klegen rencananya bakal menjadi akses infrastruktur untuk pembangunan Pondok Lansia. Sedangkan, rintisan jalan di Nambangan Lor diproyeksikan untuk pengembangan kawasan Peceland.
Mudah : Akses jalan baru di Kota Madiun dibuat untuk memudahkan masyarakat.
“Pembangunan jalan baru itu menghubungkan kawasan-kawasan produktif. Misalnya, kawasan pariwisata dan UMKM,’’ ujarnya.
Suwarno mengklaim ruas jalan di wilayah Kota Madiun nyaris seluruhnya dalam kondisi baik. Dari total panjang jalan 358,3 kilometer (km), hanya 5,053 km atau 1,41 persen yang rusak.
“Jalanan di kota itu kalau rusak sedikit saja ada laporan. Jadi bisa langsung diperbaiki,’’ tuturnya. (*)
Aktif : Petugas melakukan penataan jaringan utilitas.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pemkot Madiun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan penataan jaringan utilitas di sejumlah ruas jalan protokol. Salah satunya di Jalan Pahlawan, Selasa malam (26/7).
Walikota Madiun, Maidi mengatakan, penataan jaringan komunikasi itu dilakukan seiring dengan keinginannya menata kota. Pun agar keberadaannya tidak semrawut karena dapat merusak pemandangan.
“Ini sudah progres semua. Karena trotoar mau jadi, mau tidak mau ya jaringannya ya dimasukkan ke bawah tanah (ducting.red),” ujarnya.
Ia mengklaim semua vendor antusias membangun kota. Penataan itu ditargetkan rampung dua hingga tiga bulan kedepan. Saat ini yang menjadi skala prioritas adalah jaringan utilitas di tengah kota. Kedepan juga menyasar jaringan utilitas di pinggir kota.
Ditanam : Jaringan utilitas di Kota Madiun diminta untuk ditanam bawah tanah sistem ducting.
“Semuanya welcome karena kebaikan kota ini kebahagiaan kita bersama,” terangnya.
Sementara itu Kepala DPUPR, Suwarno mengungkapkan, penataan jaringan utilitas itu dilakukan secara bertahap. Sementara ini diprioritaskan di Jalan Pahlawan, Panglima Sudirman, dr. Sutomo serta Jalan Bogowonto.
“Yang jelas ini bertahap. Kalau dari pihak provider tidak hadir ya jaringannya kita potong. Yang sudah hadir ya tidak dipotong,” ucapnya.
Suwarno menegaskan, jika terjadi kesulitan di lapangan, Pemkot akan turun tangan. Jika diperlukan alat berat pun akan diterjunkan.
“Misalnya crossing ada kusiltan alat berat kita turunkan. Dari teman provider juga sudah komitmen untuk menata kota,” pungkasnya. (*)
Indah : Kawasan Sumber Umis nantinya akan disulap menyerupai tanah suci.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan Fasilitas Umum Sumber Umis, Kota Madiun terus dikebut. Saat ini pengerjaan di lapangan masih persiapan untuk pemasangan payung membran atau payung konvortibel layaknya di Masjid Nabawi.
Walikota Madiun, Maidi menargetkan pemasangan payung membran tuntas selama dua bulan. Dengan begitu asas kemanfaatannya bisa segera dirasakan masyarakat. Keberadaan payung membran itu nantinya melengkapi kawasan Sumber Umis yang bakal disulap sebagai Pahlawan Religi Center, dengan adanya miniatur Ka’bah.
“Payung itu nanti warnanya putih melambangkan suci. Ya ini saya kebut semua,” katanya, Selasa (19/7).
Sementara itu, Kabid Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kota Madiun, Sulistya Pambudi mengatakan, saat ini pemasangan rangka payung sudah tuntas. Termasuk pemasangan keramik dan penataan trotoar sekitar pintu masuk Sumber Umis telah selesai dikerjakan. Pun pemasangan lampu sebagian sudah selesai digarap.
Dikebut : Pekerja proyek saat melakukan kegiatan di kawasan Sumber Umis.
“Jadi kita masih menunggu membran payungnya itu karena saat ini masih dalam proses pemesanan,” ujarnya.
Ia menuturkan, progres pengerjaan di lapangan on progres. Sampai dengan minggu ke-15 periode 11-17 Juli 2022 tercatat 40,87 persen dari target 40,53 persen. Sehingga mengalami percepatan atau surplus 0,33 persen. Adapun proyek tersebut dianggarkan Rp3,6 Miliar.
Sesuai kontrak, pembangunan fasilitas umum Sumber Umis dikerjakan selama 180 hari kalender dimulai 7 April hingga 4 Oktober mendatang. Proyek tersebut dikerjakan CV. Sahabat Kerdja dengan konsultan pengawas CV. Duta Nirwana Konsultan.
“Sekarang ini kita juga lagi proses pengerjaan tangga untuk turun ke area bawah atau sungai dan hampir selesai,” pungkasnya. (*)
Ditambah : DPUPR tambah outlet (pintu air) di gang Pancasila untuk mengatasi banjir.
KOTA MADIUN (Dinas PUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun menambah outlet (pintu air) di saluran Pancasila, Kelurahan Nambangan Lor dan di Jalan Muh. Nur Kelurahan Demangan. Ini dilakukan sebagai upaya pengendali banjir.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun, Suyanto mengatakan, penambahan pintu air itu dilakukan karena outlet yang lama dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Solo terlalu kecil. Dikhawatirkan jika hujan deras dan debit air meningkat, saluran tersebut tidak bisa menampung sehingga air meluber ke pemukiman warga.
“Kalau yang lama itu kan diameternya 1×1 meter, terus ini kita membuat lagi dengan ukuran 2×2 meter. Karena dengan saluran yang begitu besar dengan outlet ukuran 1 meter kan nggak mampu,” katanya, Senin (18/7).
Proyek : Pengerjaan pembangunan outlet di Gang Pancasila, Kelurahan Nambangan Lor oleh DPUPR.
Suyanto menegaskan, proyek tersebut dipastikan tidak merubah bentuk asli dari outlet yang lama. Justru pintu air yang baru, dibangun disebelahnya. Proyek pembangunan outlet di Gang Pancasila mulai dikerjakan awal Juli ini dengan anggaran sekitar Rp1,5 Miliar.
Sedangkan proyek yang sama di Jalan Muh. Nur, Kelurahan Demangan dianggarkan sekitar Rp1,7 Miliar. Kedua proyek tersebut ditargetkan selesai awal November mendatang. Suyanto menegaskan, untuk outlet di Jalan Muh. Nur diharapkan bisa mengendalikan banjir di Kelurahan Demangan, Kuncen dan Josenan. Sedangkan outlet di saluran Pancasila untuk pengendalian banjir di Kelurahan Pandean, Nambangan Lor dan Kidul.
“Kalau yang gang Pancasila itu ya sangat urgen. Sebab begitu debit airnya deras, lokasi itu jadi langganan antrean air,” pungkasnya. (*)
On Progres: Proyek lanjutan Sumber Umis sisi barat terus dikebut.
KOTA MADIUN (Dinas PUPR) – Pembangunan lanjutan kawasan Sumber Umis Kota Madiun sisi barat terus dikebut. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun mengklaim pengerjaan di lapangan on the track.
Kepala DPUPR, Suwarno mengatakan, saat ini progresnya mencapai 57 persen. Yakni pemasangan beton udit. Ia menargetkan pembangunan proyek itu tuntas akhir Agustus mendatang.
Fokus : Pekerja melakukan pekerjaan di kawasan Sumber Umis.
“Pengerjaan proyeknya itu ya di bagian sungai sampai dengan Jalan Pandan,” ujarnya, Senin (11/7).
Ia menuturkan, di lokasi itu dulu plengsengan sungai terbuat dari cor. Kini diganti dengan beton udit ukuran 5×5 meter berbentuk U. Alasannya lebih tahan lama jika tergerus air. Pun di bagian pinggirnya nanti akan dibuat pedestarian.
Beton udit : pekerja proyek memasang beton udit di proyek Sumber Umis.
“Jadi nanti konsepnya ada tempat duduk di tepian sungai. Bisa jadi spot selfie atau tempat wisata baru di Kota Madiun. Kemudian nanti jembatan di Jalan Pandan juga akan dilebarkan,” pungkasnya. (*)
Ditertibkan : Dinas PUPR Kota Madiun akan menertibkan kabel jaringan di udara agar rapi.
KOTA MADIUN (Dinas PUPR) – Upaya Pemkot Madiun menertibkan jaringan kabel di beberapa ruas jalan terus dikebut. Pemkot telah meminta provider segera memindahkan kabel-kabel untuk selanjutnya ditanam di bawah tanah atau sistem ducting. Pun, upaya tersebut sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Bahkan, infrastruktur berupa wadah jaringan kabel di bawah tanah itu telah disediakan.
Di antaranya, di kawasan Pahlawan Street Center (PSC), Jalan H.O.S. Cokroaminoto, Jalan Panglima Sudirman, Jalan H.A. Salim, dan Jalan Kolonel Marhadi. Namun, progresnya terkesan jalan di tempat.
“Kami tidak asal memerintahkan pemindahan. Tapi, juga sudah menyiapkan tempatnya. Saluran bawah tanah yang kami lebarkan juga difungsikan untuk instalasi kabel,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Suwarno, Sabtu (9/7).
Ditata : Pemkot Madiun akan menata kabel jaringan di udara agar tidak terkesan semrawut.
Penampakan kabel semrawut tidak linier dengan program pemkot yang terus mempercantik wajah kota. Menurut Suwarno, pemindahan kabel udara mendesak dilakukan. Pun, telah dibahas bersama Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) beberapa waktu lalu.
“Silakan, apa yang dibutuhkan segera sampaikan ke kami. Segera dipindah ke bawah tanah agar kota ini semakin indah,’’ ujarnya.
Suwarno meminta pihak provider segera menyampaikan kesediaannya. Termasuk kebutuhan pemindahan kabel ke sistem ducting. Pihaknya tak segan memfasilitasi untuk memuluskan upaya penataan kota ini. Mulai regulasi, peralatan, waktu pemindahan, hingga retribusi jika ada unsur sewa-menyewa aset.
Diganti : Dinas PUPR Kota Madiun melakukan perawatan patung Pendekar Jalan Diponegoro.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun melakukan perawatan patung Pendekar di simpang lima Diponegoro. Yakni penggantian as pada patung tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, as tersebut telah berumur dua tahun sehingga perlu dilakukan penggantian. Ini dilakukan untuk mengurangi potensi bahaya yang terjadi akibat korosi. Pun penggantian as itu juga berpengaruh terhadap dinamo.
Lembur : Sejumlah petugas dan alat berat diterjunkan selama perawatan Patung Pendekar.
“Makanya ini kita ganti dengan laher. Jadi lebih ringan untuk mutarnya. Kalau tidak diganti dan dipaksa, itu nanti yang rusak justru dinamonya patung itu,” katanya, Jum’at (8/7).
Thariq menyebut, sebelumnya juga dipasang as namun berbentuk roda. Saat ini diganti laher model tirus atau lancip menyerupai kerucut. Fungsinya bisa menyangga patung. Penggantian laher itu dilakukan sejak Kamis (7/7) pukul 18.30 WIB hingga Jum’at (8/7) pukul 03.30 WIB.
“Ini masih maintenance ke dinamonya. Prosesnya adalah pembuatan bantalan dinamo yang sekarang masih di desain di tukang las. Jadi memang sudah dua tahun dan masa pemeliharaan dari penyedia sudah habis, ya kita yang maintanance pembenahannya,” terangnya.
Perawatan : Penggantian as dilakukan sebagai upaya maintenance.
Pemasangan plat dinamo bantalan bisa dilakukan dari bawah. Artinya tidak mempengaruhi patung pendekar yang saat ini terpasang.
“Kita masih koordinasikan dengan tukang desainnya. Kalau sudah ready, baru kita jadwalkan untuk pemasangan,” ucapnya.
Thariq menegaskan, kondisi patung Pendekar saat ini masih bagus. Beratnya sekitar 3 kwintal berbahan dasar tembaga. Pun aksesoris lain di tugu pendekar itu juga diklaim masih layak. Salah satunya jam yang bisa dimanfaatkan pengguna jalan dari empat penjuru. Jika sebelumnya menggunakan jam digital, kini diganti dengan jam analog.
“Kalau jam digital itu pengaruhnya ke dinamo, akhirnya sering mati. Makanya kita ganti dengan jam analog,” pungkasnya. (*)
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan jalan pelengkap Jalan Kolonel Marhadi-Jendral Sudirman-Bogowonto, Kota Madiun terus dikebut. Bahkan saat ini progresnya surplus 8 persen. Dari target 82 persen, pekerjaan di lapangan terealisasi 90 persen.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Thariq Megah mengatakan, pekerjaan di lapangan saat ini on progres. Pun pekerjaan ditargetkan tuntas sebelum masa habis kontrak.
On schedule : Salah seorang pekerja melakukan aktifitas pembangunan pedestarian di Kota Madiun.
“Sisanya yang masih kurang itu tinggal pemasangan kursi dan payung saja, seperti di pedestrian lainnya,” ujarnya, Selasa (5/7).
Tidak hanya pembangunan pedestrian saja, namun juga include dengan pengadaan lampu penerangan. Termasuk kebutuhan lima set lampu di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kartini.
“Lampu RTH Kartini itu butuh lima, saat ini yang sudah ready 2, tinggal dipasang saja,” tambahnya.
Seperti diketahui, pembangunan jalan pelengkap jalan Kolonel Marhadi-Jendral Sudirman-Bogowonto dikerjakan CV Sahabat Kerdja dengan nilai kontrak Rp3,7 Miliar. (*)
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan asas penyelenggaraan pemerintah yang baik, dan guna mewujudkan kepastian hak dan kewajiban berbagai pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan, setiap penyelenggaran Pelayanan Publik wajib menetapkan Standar Pelayanan Publik berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No.15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan.
Ditulis padaBerita|Tagdinas pu, dinas putr, Kota Madiun|Komentar Dinonaktifkan pada Standar Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2021
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Pelayanan Publik sesuai dengan asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan guna mewujudkan kepastian hak dan kewajiban berbagai pihak terkait Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun menetapkan Standar Pelayanan Publik Tahun 2020
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun Alamat
Jl. Raya Mayjen DI. Panjaitan No.17 Banjarejo, Taman, Madiun, Jawa Timur 63137 Telepon
(0351) 467327 Fax (0351) 496541