MADIUN – Trotoar di Kota Madiun tidak hanya cantik lagi menarik. Namun, juga ramah lansia dan disabilitas. Pasalnya, pembangunan trotoar telah memenuhi aspek-aspek yang dibutuhkan penyandang disabilitas. Khususnya penyandang tuna netra dan pengguna kursi roda.
‘’Jadi seperti trotoar di Jalan Pahlawan itu kan ada keramik timbul berwarna kuning. Itu merupakan guiding block atau jalur disabilitas,’’ kata Subkoordinator Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Madiun Edy Prastiya, Senin (30/5).
Motif timbul keramik tersebut juga bukan sembarangan. Motif, kata Edy, diadaptasi dari tekstur yang ada di huruf braile. Harapannya, lebih mudah dikenali serta mempermudah para penyandang tunanetra ketika berada di trotoar. Pola dalam guiding block biasanya berbentuk bulatan dan garis memanjang. Keduanya memiliki arti tersendiri. Pola garis memanjang berarti menunjukkan kepada tunanetra untuk jalan terus. Sedangkan, pola titik berbentuk bulatan tanda berhenti atau ada halangan dan belokan di depan.
‘’Pemasangannya tidak sembarangan. Guiding block itu ada disepanjang trotoar. Harapannya, biarpun jalan sendiri tanpa pendamping, penyandang tunanetra memahami kondisi tempatnya berjalan,’’ jelasnya.
Selain itu, di trotoar Jalan Pahlawan juga ditambaj akses masuk kursi roda. Akses tersebut dibuat landai ke arah pedestrian. Akses juga diberi warna khusus. Akses khusus itu ada disejumlah titik. Tentu saja untuk semakin memudahkan para pengguna kursi roda. Edy menyebut ke depan trotoar dan fasilitas umum di Kota Madiun akan ditambahkan layanan seperti itu. Namun, tentu saja bertahap.
‘’Prinsipnya semakin banyak semakin baik. Ke depan akan terus kita tambah, tetapi tentu saja secara bertahap,’’ pungkasnya. (dhevit/agi/madiuntoday)
Selalu jaga kesehatan dengan menjauhi minum-minuman keras, narkoba, serta rokok ilegal. Cukai merupakan salah satu pemasukan negara. Sebagian dananya dikembalikan kepada masyarakat. Membayar cukai sesuai ketentuan berarti turut berkontribusi kepada negara dan masyarakat.