Realisasi pekerjaan IPLT di kawasan TPA Winongo masih sesuai jadwal.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Progres pekerjaan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Winongo cukup cepat. Pun, realisasinya tercatat 53,06 persen rampung. Catatan tersebut lebih cepat 12,15 persen dari target rencana.
‘’Pekerjaan mengalami percepatan 12,15 persen dari target rencana sekitar 40,91 persen,’’ ungkap Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Sabtu (26/10).
Saat ini, kata Hesti, pekerjaan sudah menyentuh fisik bangunan. Seandainya progres terus mengalami percepatan, bukan tidak mungkin proyek itu selesai lebih cepat dari target. ‘’Jadwal selesai akhir November,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, pembangunan IPLT menjadi salah satu upaya Pemkot Madiun meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Pun, keberadaan IPLT menjadi salah satu upaya kota ini menuju kota sehat.
‘’Seperti menjaga kualitas air tanah maupun air baku dan menciptakan lingkungan bersih serta sehat. Tidak ada lagi tinja yang dibuang sembarangan tanpa diolah,’’ pungkasnya. (*)
Progres pekerjaan proyek pembangunan IPLT di kawasan TPA Winongo terus dikebut.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Winongo dijadwalkan selesai akhir November nanti. Memasuki pekan ke-17, realisasi pekerjaan telah menyentuh pembangunan pagar hingga bangunan utama.
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Hesti Setyorini mengatakan, realisasi pekerjaan sudah mencapai separo dari total pembangunan yang direncanakan. Pun progresnya mengalami percepatan pada waktu belakangan terakhir.
‘’Kami berharap pekerjaan selesai sesuai jadwal. Insya Allah sesuai kalau melihat progres pekerjaannya,’’ yakin Hesti, Sabtu (26/10).
Dalam proyek IPLT, kata Hesti, dibangun kantor operasional dan instalasi pengolahan. Untuk instalasi pengolahan meliputi pembangunan solid seperation chamber, drying area, anaerobic filter, gudang lumpur tinja, unit fakultatif, unit maturasi, cascade aerator, dan wetland.
Dia menambahkan, IPLT berada di atas lahan seluas 3.895 meter persegi. Tepatnya di sebelah timur TPA Winongo, Manguharjo.
‘’Kapasitas penampungan dan pengolahan lumpur tinja mencapai 20 meter kubik per hari,’’ pungkasnya. (*)
TRC DPUPR memperbaiki granit rusak di Tugu 0 Kilometer simpang empat Jalan Pahlawan-Cokroaminoto, belum lama ini.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Kawasan Tugu 0 Kilometer sempat kehilangan indahnya. Gegaranya, sebagian granit di permukaan jalan simpang empat Jalan Pahlawan-Cokroaminoto itu rusak.
‘’Kami memiliki tim reaksi cepat (TRC). Ketika ada laporan, tim akan ke lokasi untuk memperbaiki fasilitas yang rusak,’’ kata Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto, Selasa (8/10).
Agus tak menampik granit di kawasan Tugu 0 Kilometer sempat rusak. Menurut dia, kerusakan diduga akibat cuaca. Selain itu, volume tinggi kendaraan yang melintas dan usia granit juga menjadi penyebabnya.
‘’Tapi, kami tidak akan menyalahkan faktor cuaca. Yang jelas, selama ada kerusakan akan segera kami tindaklanjuti,’’ terangnya.
Tak hanya memperbaiki granit yang rusak, kata Agus, pihaknya sekaligus memeriksa ketahanan dan kelayakan granit lainnya di lokasi. TRC bakal melakukan perbaikan jika dirasa granit lainnya perlu diperbaiki.
‘’Kami evaluasi dan cek keseluruhan. Insya Allah granit lainnya masih aman,’’ pungkas Agus. (*)
Proyek pembangunan pondok lansia direncanakan selesai November nanti.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pekerjaan proyek pembangunan pondok lansia tahap II dipastikan on progress. Memasuki pekan ke-21 progres pekerjaan telah mencapai 86,88 persen. Sesuai rencana, paket proyek Rp 8,6 miliar selesai November nanti.
‘’Realisasi lapangan pekan ke-21 sekitar 86,88 persen. Alhamdulillah, progres realisasi pekerjaan mengalami percepatan dari target rencana,’’ ungkap Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Selasa (8/10).
Hesti mengatakan, pekerjaan saat ini menyentuh bangunan asrama dan bangunan lainnya. Sesuai rencana, proyek pembangunan pondok lansia tahun ini terdiri dari dua ruang. Yakni, satu unit ruang asrama utama dan satu unit ruang penunjang. Unit asrama utama terbagi menjadi 11 ruang.
Meliputi, satu ruang asrama lansia ngebrok laki-laki, satu ruang asrama ngebrok perempuan, lima ruang asrama lansia mandiri, satu ruang klinik, satu ruang pengelola, satu ruang takmir, dan satu ruang serbaguna.
Sementara unit ruang penunjang terdiri satu ruang gudang, satu ruang laundry, satu ruang asrama karantina, dan satu ruang pemulasaraan jenazah. ‘’Insya Allah pekerjaan bisa selesai sesuai target,’’ yakinnya.
Hesti menuturkan, pembangunan pondok lansia tahun ini merupakan pekerjaan lanjutan proyek strategis pemkot tahap I yang selesai tahun lalu. Nanti, pondok lansia dijadikan tumpuan utama pemkot dalam pemberdayaan serta penyejahteraan warga kota.
Terutama kelompok lansia non-potensial alias ngebrok sebatang kara. ‘’Tahun lalu DPUPR berhasil membangun asrama pondok tahap I sekaligus masjid. Insya Allah, kami tuntaskan tahap II tahun ini,’’ pungkasnya. (*)
Rombongan Tim PPS Kejari, Inspektorat, DPUPR, mengecek pekerjaan di pabrik fabrikasi jembatan di Kabupaten Bekasi, Rabu (18/9).
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Progres pekerjaan proyek jembatan gantung penghubung Kelurahan Patihan-Sogaten on progress. Rabu (18/9), rombongan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun, Inspektorat serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun mengecek langsung pekerjaan fabrikasi komponen jembatan di salah satu pabrik yang ada di Kabupaten Bekasi.
Rencananya, progres pekerjaan segera diselesaikan pihak pabrik dan dikirim ke Kota Madiun dalam waktu dekat. ‘’Pengecekan langsung ini untuk kami bisa mengetahui apa yang menjadi kendala dan apa penyebabnya. Kami juga memastikan pekerjaan, khususnya fabrikasi supaya bisa segera selesai dan dikirim ke Kota Madiun,’’ kata Kasubsi Ekonomi Keuangan dan PPS Kejari Kota Madiun Asep Maulana, Rabu (18/9).
Menurut Asep, material serta komponen fabrikasi jembatan telah siap dikerjakan. Progres pekerjaannya pun semaksimal mungkin dapat segera dikebut agar tidak molor dari jadwal yang telah ditentukan. ‘’Pihak vendor atau pabrik menyanggupi untuk menyelesaikan pekerjaan di bulan Oktober,’’ ujarnya.
Tim PPS Kejari dan DPUPR saat berdiskusi dengan pihak rekanan kontraktor, rekanan fabrikasi dan konsultan pengawas, Rabu (18/9).
Di tempat yang sama, Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto mengatakan, kunjungannya ke pabrik guna memastikan ketersediaan dan kesesuaian material serta komponen yang telah dipesan. Selain itu, menanyakan jadwal pengiriman fabrikasi jembatan agar dapat disesuaikan dengan pekerjaan yang ada di lokasi jembatan.
‘’Factory visit ini memastikan jadwal pengiriman fabrikasi supaya matching dengan pekerjaan di lapangan. Kemudian, jadwal pengiriman ditentukan sesuai saran dari konsultan pengawas,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Rio Wing Dinaryhadi, selaku kontraktor meyakini pekerjaan fabrikasi hingga total pekerjaan jembatan bisa selesai tepat waktu. Sebab, beberapa komponen jembatan sudah selesai diproduksi dan siap kirim bertahap sesuai kebutuhan yang ada di lokasi.
‘’Kami intens komunikasi dengan pihak fabrikasi untuk memantau progres pekerjaan,’’ ucapnya.
Rio mengaku optimistis jembatan gantung penghubung Kelurahan Patihan-Sogaten dapat selesai sesuai jadwal. Meski harus berkejaran dengan waktu, pihaknya memastikan jembatan segera selesai tanpa mengurangi kualitas.
‘’Insya Allah dan optimistis selesai tepat waktu, tepat mutu, dan bisa dinikmati masyarakat,’’ pungkasnya. (*)
Kios Pasar Pancasila di Jalan Mayjend Sungkono sudah mulai dibangun.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan Pasar Pancasila di Jalan Mayjend Sungkono terus berjalan. Terkini, progres pembangunannya nyaris menyentuh seperempat pekerjaan selesai.
‘’Masuk pekan kedelapan sudah 23 persen,’’ kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Rabu (11/9).
Menurut Hesti, pekerjaan Pasar Pancasila mengalami progres percepatan. Yakni, 0,47 persen lebih cepat dari target rencana di angka 22,82 persen. ‘’Target November bisa selesai,’’ yakinnya.
Hesti menyebutkan, pembangunan pasar tradisional tersebut meliputi pekerjaan beton, pekerjaan atap, pekerjaan pondasi, pekerjaan plesteran, pekerjaan pasangan, dan pekerjaan mekanikal elektrikal. Bangunan utama pasar mengusung konsep modern dan dibangun 20 kios baru.
Pun, dilengkapi area parkir yang mampu menampung 30 unit motor dan delapan unit mobil. ‘’Total nanti ada 30 kios karena 10 kios sudah dibangun tahun lalu,’’ sebutnya.
Pekerjaan proyek revitalisasi Pasar Pancasila mengalami percepatan.
Revitalisasi menyedot anggaran sekitar Rp 1,7 miliar APBD 2024. Pembangunan infrastruktur fisik ini linier dengan penataan kawasan saluran Pancasila. Sebab, area tersebut dijadikan pusat ekonomi baru di kota ini kelak.
‘’Seperti halnya pembangunan Sumber Wangi-Sumber Umis menjadi pusat wisata dan ekonomi,’’ pungkasnya. (*)
DPUPR Kota Madiun keruk endapan material tanah di sepanjang sungai Jalan Flores, Jalan Anggrek, dan Jalan Teratai.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Menghadapi musim penghujan, Pemkot Madiun mulai lakukan langkah antisipasi. Tak lain, menyisir daerah rawan banjir serta mengeruk sedimentasi sungai.
Seperti di sungai sepanjang Jalan Flores, Jalan Anggrek, dan Jalan Teratai. Kapasitas sungai tersebut tereduksi akibat pengendapan material tanah yang terbawa aliran air.
‘’Pengerukan kami lakukan bertahap di sepanjang hulu hingga hilir sungai. Utamanya di sungai yang rawan meluap,’’ kata Plt Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Dwi Setyo Nugroho, Rabu (11/9).
Inug, sapaan akrabnya, menyebut pengerukan sungai di sepanjang tiga jalan tersebut bukan tanpa alasan. Itu berdasarkan hasil evaluasi peristiwa luapan air pada Januari lalu. Kala itu, sungai meluap hingga menimbulkan genangan di kawasan permukiman warga.
Selain itu, sungai mengalami sedimentasi sekitar satu meter hingga membuat eksisting sungai mengalami pengurangan kapasitas.
‘’Endapan cukup tinggi. Untuk mengembalikan eksisting atau fungsi semula, endapan kami keruk,’’ terang Inug yang juga Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun itu.
Endapat material tanah di sepanjang sungai di Jalan Flores, Jalan Anggrek, dan Jalan Teratai mencapai satu meter.
Selain material endapan tanah, petugas juga mengangkat tumpukan sampah. Mulai sampah rumah tangga hingga ranting pohon serta bambu. Menurutnya, hal itu menjadi biang penyumbatan aliran hingga air sungai meluap. ‘’Kebersihan saluran menjadi tanggung jawab bersama,’’ tutur Inug.
Inug mengklaim bahwa DPUPR rutin melakukan pemantauan kondisi sungai di wilayah Kota Madiun. Kemudian, dilakukan identifikasi tingkat sedimentasinya. Jika endapan dinilai kelewat tebal bakal, alat berat diterjunkan untuk pengerukan.
‘’Mulai kami lakukan antisipasi dan cegah dini sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,’’ pungkasnya. (*)
Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto saat mengecek progres pekerjaan proyek Jembatan Patihan, Jumat (30/8).
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Empat bulan menjelang tutup tahun, sederet proyek strategis di Kota Madiun dipastikan progres pekerjaannya. Tak terkecuali proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun.
Jumat (30/8), Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto meninjau progres pekerjaan proyek Jembatan Patihan. Hasilnya, progres pekerjaan sederet proyek yang diinspeksi masih sesuai jadwal pelaksanaan.
‘’Kami ingin cek progres pembangunan proyek strategis. Sementara ini on progres semua,’’ kata Eddy.
Eddy mengungkapkan, pekerjaan proyek strategis di Kota Madiun harus berkejaran dengan waktu. Salah satunya, pembangunan jembatan gantung penghubung Kelurahan Patihan-Kelurahan Sogaten senilai Rp 9,6 miliar.
‘’Jembatan kejar-kejaran dengan musim penghujan. Kami berharap bisa selesai November,’’ harap Eddy. (*)
DPUPR Kota Madiun melanjutkan proyek pembangunan taman aspirasi tahun ini.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan Taman Aspirasi di Jalan Taman Praja dilanjutkan tahun ini. Bakal ada sejumlah pekerjaan di ruang terbuka hijau (RTH) itu.
‘’Paket proyek di pekerjaan tahun ini masih proses tender,’’ kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Jumat (23/8).
Hesti menjelaskan, pekerjaan tahun ini meliputi lantai beton dan peninggian level urukan. Luas lahan yang digarap sekitar 2.820 meter persegi. ‘’Pagu anggaran Rp 500 juta,’’ sebutnya.
DPUPR Kota Madiun optimistis pembangunan proyek taman aspirasi tahun ini selesai tepat waktu.
Menurut Hesti, peninggian level urukan dan lantai beton tidak butuh banyak waktu. Meski begitu, pihaknya tetap berupaya menyelesaikan proses lelang. Kalau lelang selesai paling lambat akhir Agustus atau awal September nanti, estimasi pekerjaan selesai Desember mendatang.
‘’Sementara masih sesuai jadwal. Insya Allah lelang segera selesai dan proyek bisa segera dikerjakan,’’ tuturnya.
Hesti mengatakan, Taman Aspirasi sebagai wadah rakyat menyampaikan aspirasi. Konsepnya, dibangun tribun atau panggung permanen untuk dijadikan titik pertunjukkan kesenian dan sebagainya.
‘’Panggung permanen sebelah utara sudah dikerjakan tahun lalu. Untuk fasilitas lainnya masih bertahap dikerjakan,’’ pungkas Hesti. (*)
Proyek pembangunan jembatan gantung penghubung Kelurahan Patihan-Sogaten mulai dikerjakan.
KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pasca roboh 2021 lalu, Jembatan Patihan kembali dibangun. Bahkan, telah menyentuh pekerjaan fisik. Rencananya, pembangunan jembatan penghubung Kelurahan Patihan dan Kelurahan Sogaten yang melintasi sungai Bengawan Madiun itu dijadwalkan selesai Desember mendatang.
‘’Estimasi pekerjaan butuh waktu lima bulan. Insya Allah Desember selesai,’’ kata Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto, Jumat (23/8).
Agus mengklaim progres pekerjaan Jembatan Patihan sesuai jadwal perencanaan. Memasuki bulan ini, pekerjaan terfokus pada abutment. Setelah rampung, dilanjutkan pemasangan rangka atas hingga jembatan gantung benar-benar selesai.
Nantinya, Jembatan Patihan kali ini berupa jembatan gantung. ‘’Nanti jembatan gantung hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Kalau dalam keadaan urgent bisa dilintasi ambulans. Estimasi beban maksimal sekitar 5 ton,’’ ujarnya.
Proyek pembangunan jembatan gantung direncanakan selesai Desember nanti.
Agus menjelaskan, panjang jembatan disesuaikan dengan lebar sungai Bengawan Madiun. Tepian kanan kiri sungai dibangun beton penghubung sepanjang 15 meter. Kemudian, jembatan dibangun sepanjang 80 meter dengan lebar 1,8 meter.
‘’Terkait perizinan, kami sudah berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo. Termasuk rekomendasinya,’’ sebutnya.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan Patihan merupakan tindak lanjut usulan warga setempat dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Baik tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota. Alhasil, usulan pembangunan tersebut mendapat pos anggaran dan direalisasikan tahun ini. (*)
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun Alamat
Jl. Raya Mayjen DI. Panjaitan No.17 Banjarejo, Taman, Madiun, Jawa Timur 63137 Telepon
(0351) 467327 Fax (0351) 496541