Kementerian PUPR: Pengelolaan dan Tata Laksana Jalan di Kota Madiun Sangat Baik

Tim Pembinaan Teknis Jalan Daerah dan Tata Laksana Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR melakukan penilaian di Jalan Jawa dan Jalan Pahlawan, Selasa (12/11/2024).

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Peluang Kota Madiun meraih hasil apik dalam penilaian pengelolaan jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terbuka lebar. Itu setelah Tim Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR meninjau langsung kondisi jalan di Kota Madiun.

Ketua Tim Pembinaan Teknis Jalan Daerah dan Tata Laksana Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Evrellisia Rahayu mengungkapkan, Pemkot Madiun memiliki tata laksana pengelolaan jalan yang cukup baik.

Keberadaan tim reaksi cepat (TRC), misalnya. Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) setempat memasang TRC untuk stand by 24 jam penuh untuk melayani serta menindaklanjuti laporan kerusakan jalan.

‘’Kebetulan saya lama berkecimpung dalam bidang keselamatan jalan. Saya nggak menyangka Kota Madiun telah menerapkan rekayasa keselamatan jalan yang baik,’’ ujarnya.

Selain tata laksana, Ayu menyebut pihaknya juga menilai dukungan pemerintah daerah (pemda) dalam mewujudkan penyediaan jalan yang aman dan nyaman. Salah satunya, dengan penyediaan anggaran khusus pemeliharaan jalan. Dengan campur tangan pemda, kebijakan serta program kebinamargaan presiden dapat terlaksana dengan baik.

‘’Sejauh ini Kota Madiun cukup amazing (luar biasa). Semua terimplementasi di Kota Madiun,’’ pungkas Ayu. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Kementerian PUPR Lakukan Penilaian Pengelolaan dan Tata Laksana Jalan di Kota Madiun

Tim Pembinaan Teknis Jalan Daerah dan Tata Laksana Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR melakukan penilaian di Jalan Jawa dan Jalan Pahlawan, Selasa (12/11/2024).

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Kinerja Pemkot Madiun dalam pengelolaan jalan dinilai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selasa (12/11/2024), Tim Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR turun gunung meninjau tata laksana serta kemantapan jalan di Kota Madiun.

Hasilnya, sekitar 97 persen jalan di kota ini dalam kondisi mantap. ‘’Kota Madiun masuk kandidat penilaian kinerja pemerintah daerah oleh Kementerian PUPR,’’ kata Ketua Tim Pembinaan Teknis Jalan Daerah dan Tata Laksana Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Evrellisia Rahayu.

Ayu, sapaan akrabnya, menjelaskan, terdapat 514 pemerintah daerah (pemda) yang dinilai Kementerian PUPR. Perinciannya, 24 pemerintah provinsi (pemprov), 406 pemerintah kabupaten (pemkab), dan 84 pemerintah kota (pemkot).Dari jumlah tersebut, hanya 18 pemda yang lolos tahap penilaian awal. Masing-masing kategori diambil enam daerah.

Nah, Kota Madiun menjadi salah satu dari enam kota se-Indonesia yang masuk penilaian lanjutan untuk diumumkan dalam peringatan Hari Jalan pada 20 November nanti.

Dalam tahap penilaian kali ini, lanjut Ayu, Kota Madiun harus bersaing dengan Kota Probolinggo, Kota Bandar Lampung, Kota Medan, Kota Ternate dan Kota Sorong.

‘’Ada beberapa poin penilaian. Selain kemantapan jalan, kami nilai ketersediaan alat, unit pekerjaan, tata laksana, rekayasa dan rambu lalu lintasnya,’’ ungkap Ayu. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Paket Revitalisasi Saluran Lingkungan Merata di Seluruh Kelurahan

Revitalisasi saluran lingkungan menyasar seluruh kelurahan yang ada di Kota Madiun.

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Menjelang musim penghujan, saluran-saluran air di wilayah lingkungan direvitalisasi. Total ada 27 paket yang tersebar di sejumlah titik di seluruh kelurahan yang ada di Kota Madiun.

‘’Alhamdulillah mayoritas paket pekerjaan telah selesai dikerjakan,’’ kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Sabtu (26/10).

Menurut Hesti, volume pekerjaan di masing-masing paket berbeda. Mulai panjang hingga dimensi u-ditch. Alasannya, menyesuaikan kondisi lokasi yang digarap. ‘’Masing-masing paket anggaran juga beda,’’ jelasnya.

Pekerjaan saluran di lingkungan di Kelurahan Manisrejo, misalnya. Hesti menyebut saluran yang berada di Jalan Manggar menggunakan konstruksi u-ditch ukuran 40x50x120 sentimeter. Nah, volume tersebut berbeda jika dibandingkan dengan pekerjaan serupa yang ada di Kelurahan Taman. Yakni, berukuran 50x70x120.

‘’Prinsipnya kami sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan,’’ ujarnya.

Dia menambahkan, proyek revitalisasi saluran lingkungan merupakan usulan masyarakat lewat berbagai musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). Baik tingkat kelurahan maupun kecamatan. Artinya, DPUPR tidak serampangan menetukan titik pekerjaan.

‘’Benar usulan masyarakat. Kami dari DPUPR yang mengeksekusi,’’ pungkasnya. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Progres Pekerjaan IPLT Lebih Cepat 12,15 Persen

Realisasi pekerjaan IPLT di kawasan TPA Winongo masih sesuai jadwal.

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Progres pekerjaan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Winongo cukup cepat. Pun, realisasinya tercatat 53,06 persen rampung. Catatan tersebut lebih cepat 12,15 persen dari target rencana.

‘’Pekerjaan mengalami percepatan 12,15 persen dari target rencana sekitar 40,91 persen,’’ ungkap Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Sabtu (26/10).

Saat ini, kata Hesti, pekerjaan sudah menyentuh fisik bangunan. Seandainya progres terus mengalami percepatan, bukan tidak mungkin proyek itu selesai lebih cepat dari target. ‘’Jadwal selesai akhir November,’’ jelasnya.

Dia menambahkan, pembangunan IPLT menjadi salah satu upaya Pemkot Madiun meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Pun, keberadaan IPLT menjadi salah satu upaya kota ini menuju kota sehat.

‘’Seperti menjaga kualitas air tanah maupun air baku dan menciptakan lingkungan bersih serta sehat. Tidak ada lagi tinja yang dibuang sembarangan tanpa diolah,’’ pungkasnya. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

DPUPR: Proyek IPLT Dijadwalkan Selesai Akhir November

Progres pekerjaan proyek pembangunan IPLT di kawasan TPA Winongo terus dikebut.

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Winongo dijadwalkan selesai akhir November nanti. Memasuki pekan ke-17, realisasi pekerjaan telah menyentuh pembangunan pagar hingga bangunan utama.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Hesti Setyorini mengatakan, realisasi pekerjaan sudah mencapai separo dari total pembangunan yang direncanakan. Pun progresnya mengalami percepatan pada waktu belakangan terakhir.

‘’Kami berharap pekerjaan selesai sesuai jadwal. Insya Allah sesuai kalau melihat progres pekerjaannya,’’ yakin Hesti, Sabtu (26/10).

Dalam proyek IPLT, kata Hesti, dibangun kantor operasional dan instalasi pengolahan. Untuk instalasi pengolahan meliputi pembangunan solid seperation chamber, drying area, anaerobic filter, gudang lumpur tinja, unit fakultatif, unit maturasi, cascade aerator, dan wetland.

Dia menambahkan, IPLT berada di atas lahan seluas 3.895 meter persegi. Tepatnya di sebelah timur TPA Winongo, Manguharjo.

‘’Kapasitas penampungan dan pengolahan lumpur tinja mencapai 20 meter kubik per hari,’’ pungkasnya. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Siapkan TRC untuk Pengawasan dan Penanganan Fasilitas Jalan Rusak

TRC DPUPR memperbaiki granit rusak di Tugu 0 Kilometer simpang empat Jalan Pahlawan-Cokroaminoto, belum lama ini.

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Kawasan Tugu 0 Kilometer sempat kehilangan indahnya. Gegaranya, sebagian granit di permukaan jalan simpang empat Jalan Pahlawan-Cokroaminoto itu rusak.

‘’Kami memiliki tim reaksi cepat (TRC). Ketika ada laporan, tim akan ke lokasi untuk memperbaiki fasilitas yang rusak,’’ kata Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto, Selasa (8/10).

Agus tak menampik granit di kawasan Tugu 0 Kilometer sempat rusak. Menurut dia, kerusakan diduga akibat cuaca. Selain itu, volume tinggi kendaraan yang melintas dan usia granit juga menjadi penyebabnya.

‘’Tapi, kami tidak akan menyalahkan faktor cuaca. Yang jelas, selama ada kerusakan akan segera kami tindaklanjuti,’’ terangnya.

Tak hanya memperbaiki granit yang rusak, kata Agus, pihaknya sekaligus memeriksa ketahanan dan kelayakan granit lainnya di lokasi. TRC bakal melakukan perbaikan jika dirasa granit lainnya perlu diperbaiki.

‘’Kami evaluasi dan cek keseluruhan. Insya Allah granit lainnya masih aman,’’ pungkas Agus. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Progres Pekerjaan Proyek Pondok Lansia Mengalami Percepatan

Proyek pembangunan pondok lansia direncanakan selesai November nanti.

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pekerjaan proyek pembangunan pondok lansia tahap II dipastikan on progress. Memasuki pekan ke-21 progres pekerjaan telah mencapai 86,88 persen. Sesuai rencana, paket proyek Rp 8,6 miliar selesai November nanti.

‘’Realisasi lapangan pekan ke-21 sekitar 86,88 persen. Alhamdulillah, progres realisasi pekerjaan mengalami percepatan dari target rencana,’’ ungkap Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Selasa (8/10).

Hesti mengatakan, pekerjaan saat ini menyentuh bangunan asrama dan bangunan lainnya. Sesuai rencana, proyek pembangunan pondok lansia tahun ini terdiri dari dua ruang. Yakni, satu unit ruang asrama utama dan satu unit ruang penunjang. Unit asrama utama terbagi menjadi 11 ruang.

Meliputi, satu ruang asrama lansia ngebrok laki-laki, satu ruang asrama ngebrok perempuan, lima ruang asrama lansia mandiri, satu ruang klinik, satu ruang pengelola, satu ruang takmir, dan satu ruang serbaguna.

Sementara unit ruang penunjang terdiri satu ruang gudang, satu ruang laundry, satu ruang asrama karantina, dan satu ruang pemulasaraan jenazah. ‘’Insya Allah pekerjaan bisa selesai sesuai target,’’ yakinnya.

Hesti menuturkan, pembangunan pondok lansia tahun ini merupakan pekerjaan lanjutan proyek strategis pemkot tahap I yang selesai tahun lalu. Nanti, pondok lansia dijadikan tumpuan utama pemkot dalam pemberdayaan serta penyejahteraan warga kota.

Terutama kelompok lansia non-potensial alias ngebrok sebatang kara. ‘’Tahun lalu DPUPR berhasil membangun asrama pondok tahap I sekaligus masjid. Insya Allah, kami tuntaskan tahap II tahun ini,’’ pungkasnya. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Tim PPS Kejari dan DPUPR Pastikan Pekerjaan Jembatan Patihan On Progress

Rombongan Tim PPS Kejari, Inspektorat, DPUPR, mengecek pekerjaan di pabrik fabrikasi jembatan di Kabupaten Bekasi, Rabu (18/9).

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Progres pekerjaan proyek jembatan gantung penghubung Kelurahan Patihan-Sogaten on progress. Rabu (18/9), rombongan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun, Inspektorat serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun mengecek langsung pekerjaan fabrikasi komponen jembatan di salah satu pabrik yang ada di Kabupaten Bekasi.

Rencananya, progres pekerjaan segera diselesaikan pihak pabrik dan dikirim ke Kota Madiun dalam waktu dekat. ‘’Pengecekan langsung ini untuk kami bisa mengetahui apa yang menjadi kendala dan apa penyebabnya. Kami juga memastikan pekerjaan, khususnya  fabrikasi supaya bisa segera selesai dan dikirim ke Kota Madiun,’’ kata Kasubsi Ekonomi Keuangan dan PPS Kejari Kota Madiun Asep Maulana, Rabu (18/9).

Menurut Asep, material serta komponen fabrikasi jembatan telah siap dikerjakan. Progres pekerjaannya pun semaksimal mungkin dapat segera dikebut agar tidak molor dari jadwal yang telah ditentukan. ‘’Pihak vendor atau pabrik menyanggupi untuk menyelesaikan pekerjaan di bulan Oktober,’’ ujarnya.

Tim PPS Kejari dan DPUPR saat berdiskusi dengan pihak rekanan kontraktor, rekanan fabrikasi dan konsultan pengawas, Rabu (18/9).

Di tempat yang sama, Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto mengatakan, kunjungannya ke pabrik guna memastikan ketersediaan dan kesesuaian material serta komponen yang telah dipesan. Selain itu, menanyakan jadwal pengiriman fabrikasi jembatan agar dapat disesuaikan dengan pekerjaan yang ada di lokasi jembatan.

‘’Factory visit ini memastikan jadwal pengiriman fabrikasi supaya matching dengan pekerjaan di lapangan. Kemudian, jadwal pengiriman ditentukan sesuai saran dari konsultan pengawas,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Rio Wing Dinaryhadi, selaku kontraktor meyakini pekerjaan fabrikasi hingga total pekerjaan jembatan bisa selesai tepat waktu. Sebab, beberapa komponen jembatan sudah selesai diproduksi dan siap kirim bertahap sesuai kebutuhan yang ada di lokasi.

‘’Kami intens komunikasi dengan pihak fabrikasi untuk memantau progres pekerjaan,’’ ucapnya.

Rio mengaku optimistis jembatan gantung penghubung Kelurahan Patihan-Sogaten dapat selesai sesuai jadwal. Meski harus berkejaran dengan waktu, pihaknya memastikan jembatan segera selesai tanpa mengurangi kualitas.

‘’Insya Allah dan optimistis selesai tepat waktu, tepat mutu, dan bisa dinikmati masyarakat,’’ pungkasnya. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Progres Revitalisasi Pasar Pancasila Capai 23 Persen Selesai

Kios Pasar Pancasila di Jalan Mayjend Sungkono sudah mulai dibangun.

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan Pasar Pancasila di Jalan Mayjend Sungkono terus berjalan. Terkini, progres pembangunannya nyaris menyentuh seperempat pekerjaan selesai.

‘’Masuk pekan kedelapan sudah 23 persen,’’ kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Hesti Setyorini, Rabu (11/9).

Menurut Hesti, pekerjaan Pasar Pancasila mengalami progres percepatan. Yakni, 0,47 persen lebih cepat dari target rencana di angka 22,82 persen. ‘’Target November bisa selesai,’’ yakinnya.

Hesti menyebutkan, pembangunan pasar tradisional tersebut meliputi pekerjaan beton, pekerjaan atap, pekerjaan pondasi, pekerjaan plesteran, pekerjaan pasangan, dan pekerjaan mekanikal elektrikal. Bangunan utama pasar mengusung konsep modern dan dibangun 20 kios baru.

Pun, dilengkapi area parkir yang mampu menampung 30 unit motor dan delapan unit mobil. ‘’Total nanti ada 30 kios karena 10 kios sudah dibangun tahun lalu,’’ sebutnya.

Pekerjaan proyek revitalisasi Pasar Pancasila mengalami percepatan.

Revitalisasi menyedot anggaran sekitar Rp 1,7 miliar APBD 2024. Pembangunan infrastruktur fisik ini linier dengan penataan kawasan saluran Pancasila. Sebab, area tersebut dijadikan pusat ekonomi baru di kota ini kelak.

‘’Seperti halnya pembangunan Sumber Wangi-Sumber Umis menjadi pusat wisata dan ekonomi,’’ pungkasnya. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar

Antisipasi Musim Penghujan, DPUPR Kota Madiun Mulai Keruk Sedimentasi Sungai dan Sampah

DPUPR Kota Madiun keruk endapan material tanah di sepanjang sungai Jalan Flores, Jalan Anggrek, dan Jalan Teratai.

KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Menghadapi musim penghujan, Pemkot Madiun mulai lakukan langkah antisipasi. Tak lain, menyisir daerah rawan banjir serta mengeruk sedimentasi sungai.


Seperti di sungai sepanjang Jalan Flores, Jalan Anggrek, dan Jalan Teratai. Kapasitas sungai tersebut tereduksi akibat pengendapan material tanah yang terbawa aliran air.

‘’Pengerukan kami lakukan bertahap di sepanjang hulu hingga hilir sungai. Utamanya di sungai yang rawan meluap,’’ kata Plt Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Dwi Setyo Nugroho, Rabu (11/9).


Inug, sapaan akrabnya, menyebut pengerukan sungai di sepanjang tiga jalan tersebut bukan tanpa alasan. Itu berdasarkan hasil evaluasi peristiwa luapan air pada Januari lalu. Kala itu, sungai meluap hingga menimbulkan genangan di kawasan permukiman warga.

Selain itu, sungai mengalami sedimentasi sekitar satu meter hingga membuat eksisting sungai mengalami pengurangan kapasitas.

‘’Endapan cukup tinggi. Untuk mengembalikan eksisting atau fungsi semula, endapan kami keruk,’’ terang Inug yang juga Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun itu.

Endapat material tanah di sepanjang sungai di Jalan Flores, Jalan Anggrek, dan Jalan Teratai mencapai satu meter.


Selain material endapan tanah, petugas juga mengangkat tumpukan sampah. Mulai sampah rumah tangga hingga ranting pohon serta bambu. Menurutnya, hal itu menjadi biang penyumbatan aliran hingga air sungai meluap. ‘’Kebersihan saluran menjadi tanggung jawab bersama,’’ tutur Inug.


Inug mengklaim bahwa DPUPR rutin melakukan pemantauan kondisi sungai di wilayah Kota Madiun. Kemudian, dilakukan identifikasi tingkat sedimentasinya. Jika endapan dinilai kelewat tebal bakal, alat berat diterjunkan untuk pengerukan.


‘’Mulai kami lakukan antisipasi dan cegah dini sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,’’ pungkasnya. (*)

Ditulis pada Berita | Tinggalkan komentar