KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Keinginan warga Kelurahan Patihan dan Kelurahan Sogaten kembali memiliki jembatan penghubung akhirnya terwujud. Sejak roboh pada 2021 silam, Jembatan Patihan dibangun Pemkot Madiun tahun ini.
‘’Sosialisasi dan survei sudah selesai. Saat ini mulai pemesanan rangka jembatan dan pekerjaan pemancangan di sisi wilayah Kelurahan Sogaten,’’ kata Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto, Senin (19/8).
Agus mengatakan, progres pekerjaan Jembatan Patihan sesuai jadwal perencanaan. Memasuki bulan ini, pekerjaan terfokus pada abutment. Setelah rampung, dilanjutkan pemasangan rangka atas hingga jembatan gantung benar-benar selesai.
‘’Estimasi pekerjaan butuh waktu lima bulan. Insya Allah Desember selesai,’’ yakinnya.
Menurut Agus, panjang jembatan disesuaikan dengan lebar sungai Bengawan Madiun. Nantinya, tepian kanan kiri sungai dibangun beton penghubung sepanjang 15 meter. Kemudian, jembatan dibangun sepanjang 80 meter dengan lebar 1,8 meter.
‘’Terkait perizinan, kami sudah berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo. Termasuk rekomendasinya,’’ sebutnya.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan Patihan merupakan tindak lanjut usulan warga setempat dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Baik tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota. Alhasil, usulan pembangunan tersebut mendapat pos anggaran dan direalisasikan tahun ini.
‘’Kalau dalam keadaan urgent bisa dilintasi ambulans. Estimasi beban maksimal sekitar 5 ton,’’ tandas Agus. (*)