KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pasca roboh 2021 lalu, Jembatan Patihan kembali dibangun. Bahkan, telah menyentuh pekerjaan fisik. Rencananya, pembangunan jembatan penghubung Kelurahan Patihan dan Kelurahan Sogaten yang melintasi sungai Bengawan Madiun itu dijadwalkan selesai Desember mendatang.
‘’Estimasi pekerjaan butuh waktu lima bulan. Insya Allah Desember selesai,’’ kata Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto, Jumat (23/8).
Agus mengklaim progres pekerjaan Jembatan Patihan sesuai jadwal perencanaan. Memasuki bulan ini, pekerjaan terfokus pada abutment. Setelah rampung, dilanjutkan pemasangan rangka atas hingga jembatan gantung benar-benar selesai.
Nantinya, Jembatan Patihan kali ini berupa jembatan gantung. ‘’Nanti jembatan gantung hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Kalau dalam keadaan urgent bisa dilintasi ambulans. Estimasi beban maksimal sekitar 5 ton,’’ ujarnya.
Agus menjelaskan, panjang jembatan disesuaikan dengan lebar sungai Bengawan Madiun. Tepian kanan kiri sungai dibangun beton penghubung sepanjang 15 meter. Kemudian, jembatan dibangun sepanjang 80 meter dengan lebar 1,8 meter.
‘’Terkait perizinan, kami sudah berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo. Termasuk rekomendasinya,’’ sebutnya.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan Patihan merupakan tindak lanjut usulan warga setempat dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Baik tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota. Alhasil, usulan pembangunan tersebut mendapat pos anggaran dan direalisasikan tahun ini. (*)