KOTA MADIUN (DinasPUPR) – Pembangunan pondok lansia tahap dua di Kota Madiun masih berproses. Saat ini, progresnya mengalami surplus 2-3 persen, dari yang ditargetkan 15 persen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Thariq Megah menyebut, pondok lansia itu menjadi salah satu proyek strategis pemerintah daerah untuk menampung para lansia. Baik lansia potensial, maupun non potensial alias ngebrok.
Untuk itu, pekerjaan terus dimonitor agar tidak mengalami keterlambatan. Upaya percepatan pun dilakukan, agar proyek yang semestinya berakhir 14 November itu, bisa selesai akhir Oktober mendatang.
“Untuk percepatan jumlah material dan tenaga kerja dimaksimalkan mumpung ini belum musim penghujan. Kedua, pelaksanaan jam tambahan di hari libur itu akan dijalankan penyedia jasa,” ujarnya saat meninjau pembangunan pondok lansia di kawasan Lapak Bumi Semendung, Kelurahan Klegen, Kamis siang (18/7).
Adapun saat ini, progresnya adalah pemasangan rangka atap dan pondasi dinding. Anggaran pembangunan pondok lansia tahap II ini dialokasikan sekitar Rp8 Miliar. Proyek lanjutan tersebut direncanakan terdiri dua ruang.
Yaitu satu unit ruang asrama utama, dan satu unit ruang penunjang. Adapun unit asrama utama itu terbagi 11 ruang.
Masing-masing satu ruang asrama lansia laki-laki dan perempuan ngebrok, yang dibangun secara terpisah. Kemudian lima ruang asrama lansia mandiri, satu ruang klinik, satu ruang pengelola, satu ruang takmir, dan satu ruang serbaguna.
Disamping itu, juga dibangun ruang penunjang. Di antaranya gudang, laundry, asrama karantina, dan satu ruang pemulasaraan jenazah.
“Garis besarnya proyek tahap I dan II ini sama, cuma nanti ada beberapa ruangan dikhususkan lansia ngebrok. Kami juga ada penambahan pembangunan untuk marbot masjid, dan kami optimis pembangunan ini sesuai target yang kami harapkan, sebagaimana pembangunan tahap I lalu,” bebernya. (*)